SMKN 5 Dipercaya Perusahaan Tiongkok Produksi Motor Listrik

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo bersama Kapolda Jatim Machfud Arifin dan Kepala Dindik Jatim melihat prototipe motor listrik karya siswa SMKN 5 di stan pameran Hardiknas 2017, Selasa (2/5). [adit hananta utama]

Dindik Jatim, Bhirawa
Upaya percepatan revitalisasi SMK oleh Pemprov Jatim semakin terlihat terang. Selain peningkatan kuantitas SMK, revitalisasi juga ditandai dengan menguatnya kepercayaan dunia industri baik di dalam maupun luar negeri.
Salah satunya ialah kerjasama yang digalakkan SMKN 5 Surabaya bersama perusahaan asal Tianjhin Tiongkok. Proyek kerjasama yang tengah digarap ialah produksi motor listrik oleh siswa SMK. “Pihak perusahaan telah melakukan survei ke sekolah. Mereka melihat daya dukung apa yang dapat kita miliki dan kebutuhan yang harus dilengkapi,” tutur Kepala SMKN 5 Surabaya Rinoto usai mengikuti upacara Hari Pendidikan Nasional di Gedung Negara Grahadi, Selasa (2/5).
Ditegaskan Rinoto, kerjasama itu akan segera direalisasikan. Karena pihak perusahaan saat ini telah mengirimkan satu kontainer spare part dari Tiongkok sekaligus expert-nya. Diperkirakan pada 20 Mei mendatang, spare part tersebut akan tiba di sekolahnya. “Kita sudah siapkan lokasinya di sekolah untuk proses produksi tersebut,” ungkap Rinoto.
Untuk memproduksi motor listrik, Rinoto mengungkapkan dibutuhkan perpaduan tiga kompetensi sekaligus. Di antaranya ialah teknik mesin, teknik kelistrikan dan teknik kimia. “Ini kerjasama alih teknologi secara bertahap. Dimulai dari perakitan, desain hingga pembuatan rangka,” ungkap dia.
Kerjasama tersebut, lanjut dia, memiliki masa batas waktu. Tahap pertama ini, akan berjalan hingga lima tahun. Sementara untuk hasil produksi, murni pihak perusahaan yang akan melakukannya. “Produksi oleh siswa kita, tapi quality control-nya oleh perusahaan,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Jatim Dr Soekarwo telah melihat prototipe motor listrik karya siswa SMKN 5 Surabaya. Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim menilai motor listrik tersebut masih harus dilakukan research and development. Sebab, saat ini performa motor baru dapat melaju hingga 60 km.
“Kalau soal regulasi, SMK akan diizinkan memproduksi motor. Nanti izinnya ke Kementerian Perindustrian difasilitasi pemprov,” ungkap dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Dr Saiful Rachman mengungkapkan pengembangan motor listrik sudah cukup lama dan berhasil menarik perhatian industri. Namun, seperti dikatakan gubernur tadi, produksi dalam skala besar tidak bisa dilakukan sebelum ada uji kelayakan dan kelaikan. Salah satunya kemampuan jarak tempuh kendaraan.
“Kalau sudah layak tentu akan kita lepas ke pasaran. Sudah banyak industri yang tertarik dengan karya siswa SMK ini,” tutur Saiful.
Dengan kerjasama tersebut, para siswa yang terlibat dalam proses produksi, selain mendapatkan pengalaman juga akan diberi honor.
Produksi motor listrik ini bukan pertama kalinya industri memberikan kepercayaan terhadap SMK. Semula, siswa SMK dari Ponorogo juga dipercaya perusahaan untuk memproduksi harvester padi. “Bukan hanya assembling. Para siswa ini juga memproduksi kerangkanya. Hanya saja untuk mesinnya masih harus mendatangkan dari pabrikan,” pungkas mantan Kepala Badan Diklat Jatim ini. [tam]

Tags: