SMKN I Sidoarjo ‘Bandel’ Dilarang Parkir di Kolong Jembatan

jembatan Buduran untuk parkir SMKN ISidoarjo, Bhirawa
Dinas DKP (Dinas Kebersihan Pertahanan) melarang penggunaan kolong fly over (jembatan) Buduran untuk parkir SMKN I dan SMAN 1 Sidoarjo terhitung mulai 1 agustus 2016. Namun SMKN I membandel terhadap pelarangan penggunaan ruang publik ini.
Kadis DKP Sidoarjo, Bahrul Amig, Senin (1/8) sudah mengirimkan surat kepada dua sekolah negeri untuk tidak parkir di ruang publik itu. ”Terserah pihak sekolah mau parkir di mana, tetapi jangan menggunakan ruang publik untuk lahan parkir,” ujarnya.
SMAN 1 Sidoarjo sejak 18 Juli atau sejak tahun ajaran baru 2016 memindahkan tempar parkir motor untuk siswa didiknya dari halaman sekolah pindah ke kolong jembatan. Dengan pindah, maka sekolah tidak bertanggunjawab lagi karena lahan parkir baru itu dikelola pihak ketiga.
Namun tempat parkir baru itu hanya bertahan dua minggu karena setelah itu sudah diminta Fasum itu harus bersih dari lahan parkir. Sekitar 400 motor milik siswa SMAN 1 dan SMKN 1 setiap jam sekolah parkir lahan itu dengan karcis Rp2 ribu. Justru ia merasa heran yang mengelola parkir kok Asosiasi Wartawan.
PJ Kepsek SMAN 1, Sulaiman, memang meminta agar siswa parkir di luar sekolah. Karena lahan parkir dalam sekolah tidak cukup untuk menampung siswa. Tetapi setelah larangan itu akhirnya SMAN 1 mulai Senin kemarin menarik kembali larangan parkir dalam sekolah.
Saat ini, diakui, kebutuhan lahan parkir dalam sekolah memang terbatas. Karena itu ia meminta siswa untuk tidak parkir dalam sekolah. Sekolah tidak berhubungan dengan pengelola parkir. Itu sudah menjadi tanggungjawab pengelola parkir. Namun dengan adanya permintaan DKP untuk tidak mengizinkan parkir di situ, sekolah mengizinkan kembali parkir di sekolah. ”Saya ngak tahu tanyakan saja ke pak Bahrul Amig,” ujarnya.
Parkir motor diizinkan untuk kembali dalam sekolah, meskipun akhirnya mengorbankan lapangan tenis untuk menampung sekitar 200 motor. Justru yang membandel adalah SMKN 1 yang tetap parkir di kolong jembatan. Sampai kemarin tidak ada yang berubah dari SMKN I.
Amig menyarankan agar SMKN 1 jangan parkir di tempat publik karena lahan itu akan dikembalikan untuk Fasum. ”Saya sudah punya konsep untuk memanfaatkan lahan itu untuk Fasum,” katanya. Karena itu diminta SMKN 1 memahami kepentingan umum. [hds]

Tags: