SMP 10 Kota Malang Pelopori Kantin Sehat

7-FOTO KAKI mut-IMG_20150204_135117Kota Malang, Bhirawa
Upaya untuk mewujudkan kesehatan harus dilakukan sejak dini. Salah satunya adalah dengan pola makan yang sehat. Sekolah Menengah Pertama (SMP) 10 Kota Malang menjadi salah satu pelopor makanan sehat melalui Kantin Sekolah.
Kepala SMP 10 Kota Malang, Supandi di sela-sela peresmian Kantin Sehat oleh Wali Kota Malang Muhammad Anton, Rabu (4/2) kemarin, mengutarakan, kantin sehat di SMP 10 tidak menjual makanan yang mengandung bahan 5 P. Yakni Pengawet, Pewarna, Perasa, Pemanis, dan Pengenyal.
Menurut Supanji, Kantin Sekolah ini, sebagai upaya untuk menyiapkan generasi emas yang berkualitas. Karena itu mereka juga harus mengkonsumsi makanan yang sehat. “Generasi masa depan calon pemimpin bangsa harus sehat, makanya mereka harus menghindari 5 P. Di Kantin SMP 10 seluruh makanannya tidak boleh mengandung 5 P,” tutur Supandi.
Seluruh jajanan dan nasi yang dijual, ujar Supandi, juga menghindari dari gorengan, kuenya berbazis daun dan selama empat hari, Selasa, Rabu, Jumaat dan Sabtu, seluruh makananya yang dijual berbazis kukus,  panggang, dan oven. “Boleh jual gorengan hanya dua hari saja, Senin dan Kamis, itupun sangat selektif. Tidak boleh digoreng dari sembarang minyak. Bahkan. Lambat laun gorengan juga akan hilangkan,” imbuhnya.
Meskipun gorengan tetapi, penyajiannya tetap harus dibungkus dengan daun. Makanya setiap pedagang harus punya lisensi dan makananya benar-benar teruji. Tidak hanya makanan, bahkan seluruh minuman yang dijual. Di kantin sekolah merupakan minuman sehat, karena mengunakan air mineral.
Ada sembilan stan, di Kantin Sehat, antara lain, nasi soto, nasi campur, nasi kuning, nasi ayam, nasi pecel, nasi lalapan dan aneka macam minuman, serta aneka kue. Meskipun kantin sehat, tetapi harga jualnya rata-rata Rp 3000 untuk satu porsi. Jika mau tambah lauk, diperbolehkan maksimal Rp 5000. Sedangkan harga Kue, pihak kantin mematok Rp 1000 per potong.
Salah satu penjual di kantin Sehat SMP 10 Nurul Winda, mengatakan, rata-rata setiap hari dia mampu menghabiskan 100 porsi. Dia mengakui untuk memasak sama sekali tidak menggunakan penyedap. “Seluruh masakan kita disini, tidak menggunakan penyedap, kami hanya mengunakan penyedap alami yakni memperbanyak bumbu masak seperti bawang dan sejenisnya, hanya ditambah gula, jadi tidak ada pengawetnya,” tuturnya.
Pihaknya menyatakan jika seluruh penjual disini sudah berkomitmen untuk menjual makanan sehat tanpa ada penyedap rasa. Sementara itu, Wali Kota Malang Muhammad Anton, meresmikan penggunaan kantin sehat, yang di rangkai dengan launching air siap minum, penggunaan composting, serta kader patroli keamanan sekolah.
Secara khusus wali kota yang kerap disapa Abah Anton, memuji keberadaan kantin sehat, dan pengelolaan lingkungan di SMP 10 Kota Malang. Bahkan pihaknya menyaksikan langsung sistem drainase yang digunakan oleh kantin tersebut, karena air limbah non deterjen yang ada mampu dimanfaatkan kembali dengan dialirkan ke kolam ikan yang tersedia.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Zubaidah mengutarakan pihaknya berkeinginan seluruh sekolah di Kota Malang ini secara bertahap mampu mendirikan Kantin Sehat. Di kota Malang ini ada 1200 unit sekolah, ke depan sekolah-sekolah tersebut harus memiliki kantin sehat. Meski untuk sementara baru sekolah-sekolah Adiwiyata yang memiliki kantin kesehatan. “Kantin sehat akan terus kita kembangkan sehinga lambat laun, semua sekolah punya kantin sehat,” tukasnya. [mut]

Keterangan Foto : Kantin sehat di SMP 10 Kota Malang.

Tags: