SMP IT Darul Fikri Sidoarjo Wisuda 14 Santri Hafal Alquran

Kepala Kemenag Sidoarjo H. Achmad Rofi’i menyerahkan piagam penghargaan Hafidz 30 Juz.

Sidoarjo, Bhirawa
Mengusung tema Generasi Milenial Hafizh Alquran Penjaga NKRI, SMP IT (Islam Terpadu) Darul Fikri Sidoarjo mewisuda angkatan ke-6 dengan 106 santri. Sebanyak 14 santri diantaranya telah berhasil mencapai 30 juz hafalan Alquran.
Dalam proses wisuda, Minggu(3/6) pagi, ada dua santri peraih nilai terbaik, yakni Muhammad Rifqi Ramadhani dengan nilai 100 dalam mata pelajaran Matematika dan Adissya Elma Fitriyah dengan nilai UN 375,5.
Kepala SMPIT Darul Fikri Sidoarjo, Ustadz Basuki Rahmat, S.Pd menunturkan untuk mempersiapkan konsep acara ini dibutuhkan sekurang-kurangnya waktu 6 bulan. Tahun ini, juga akan dibuka program Global Leadership. Program inilah yang membuat berbangga hati Dinas Pendidikan dan Kemenag Sidoarjo, dalam menyambut program-program yang dimiliki Darul Fikri.
Ustadz Shobikhul Qisom, M.Pd selaku Ketua PPTQ Darul Fikri menegaskan bahwa santri Darul Fikri ada dibelakang TNI untuk menjaga kesatuan NKRI. Dan memberikan gambaran konsep pendidikan 5C Darul Fikri, adalah Commitment (komitmen dengan Allah SWT dan NKRI), Communication (mengembangkan public speaking), Critical Thinking (berpikir kritis), Creativity (setiap anak punya bakat untuk kreatif) dan Collaboration (bekerja sama) dan konsep ini orangtua wali santri telah mendapat manfaatnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo, Drs. Ec. Asrofi, MM,MH menyampaikan hasil dari pendidikan anak saat ini, harus bisa menjawab tantangan dan dapat memecahkan masalah yang ada.
“PPTQ Darul Fikri telah menjawab tantangan tersebut, yakni dengan menjadikan salah satu institusi pendidikan yang bermutu dengan melandasi sikap spiritual dan sosial,” sampainya.
Sementara santri terbaik Muhammad Rifqi Ramadhani mengaku kalau selama 3 tahun menempuh ilmu di Darul Fikri banyak pengalaman menarik yang didapatkan. Awalnya tidak percaya diri dan tidak betah, tapi karena lingkungan dan pola pertemanannya membuat dirinya bersemangat untuk menghafal 30 juz Alquran. Ia juga bercita-cita untuk menjadi pakar IT agar bisa memberantas berita berita hoaks.
Sementara, Adissya Elma Fitriyah bercita-cita agar bisa diterima kuliah di Al Azhar Kairo dan nantinya menjadi dosen. Saat berada di SMPIT Darul Fikri, Adissya merasa banyak senangnya, banyak nangisnya, tapi ketika merasa down selalu ada ayah, ibu dan ustadzah yang menemani.
“Ada sebuah pengalaman menarik ketika telah menghafal 30 Juz, teman-teman menyalami dan memeluk haru,” ungkapnya. [ach]

Tags: