SMP Musasi Buka PPBD 2020 Berbasis CBT

Para calon peserta didik baru tekun mendengarkan pengarahan sebelum tes berbasis CBT dimulai. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Meskipun PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) 2020 secara umum belum dimulai, bahkan masih panjang. Namun SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (Musasi) sudah membuka PPDB 2020 melalui seleksi berbasis CBT (Computer Based Test), pada (4/1) untuk gelombang pertama dan pada (6/1/20) untuk gelombang kedua.
Kepala SMP Musasi, Drs Ainur Rofiq MSi mengatakan, kalau pada gelombang pertama diikuti sebanyak 197 calon peserta didik baru. Berikutnya gelombang kedua dan seterusnya hingga terpenuhi target sebanyak 320 siswa. Jumlah siswa secara keseluruhan sebanyak 920 siswa.
“Mereka para calon peserta didik baru telah mengikuti seleksi berbasis CBT dan tes wawancara yang mengedepankan pada akhlak anak – anak. Karena akhlak bisa membentuk karakter para siswa dengan baik,” kata Aunur Rofiq.
Sebelumnya mereka juga sudah mengikuti seleksi tes kemampuan dasar matematika, IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dan Bahasa Inggris, dilanjutkan dengan tes wawancara yang menitikberatkan pada ahlak calon peserta didik baru.
Menurut Ainur, PPDB gelombang pertama dibuka ini mengakomodir keinginan masyarakat yang ingin masuk ke sekolah ini lebih cepat, dan mendapatkan nomer inden. Sehingga para orangtua dan calon peserta didik baru tak was – was lagi mencari sekolah jika menunggu selesai penguimuman kelulusan di sekolah yang bersangkutan. ”Jadi mereka ini betul – betul yang ingin ke SMP Musasi, tidak ingin kemana – mana. Makanya mereka sudah banyak yang inden,” ungkapnya.
Dari 320 siswa ini nantinya akan terbagi dalam sembilan Rombel (Rombongan Belajar). Jadi, ada yang berbeda di SMP Musasi hari ini. Jika biasanya setiap pagi para siswa sudah berkutat dengan Mapel (Mata Pelajaran).
Sementara itu, salah satu calon peserta didik baru, Rafifah Putri Abduiraahman mengatakan, kalau tes akademik kemampuan dasar yang menggunakan sistem CBT waktunya sekitar 40 menit. ”Saya menggunakan peranti telepon genggam yang dikoneksikan ke server sekolah. Kelihatannya mudah, tidak sampai setengah jam sudah selesai,” ungkap Rarifah asal SD Muhida (Muhamadiyah 1 Sidoarjo) ini. [ach]

Tags: