SMP PGRI 1 Buduran Patenkan Hasil Karya

Tari (Sendratari) ‘Kupang Renteng’, salah satu karya dari SMP PGRI 1 Buduran, Sidoarjo yang mempantenkan empat hasil karyanya.

Selamatkan ‘Topeng Nyadran’ dan ‘Bunga Padi’
Sidoarjo, Bhirawa
Hasil kreasi dan inovasi adalah kekayaan intelektual yang sangat berharga. Oleh karena itu perlu dijaga agar tidak diklaim atau diakui sebagai karya orang lain. Atas dasar inilah, SMP PGRI 1 Buduran, Sidoarjo mempantenkan empat hasil karyanya.
Di antaranya adalah Karya Seni Batik ‘Bunga Padi’, Tari (Sendratari) ‘Jayandaru’, Tari (Sendratari) ‘Topeng Nyadran’, Tari (Sendratari) ‘Kupang Renteng’. Keempat hasil karya tersebut telah dipantenkan secara resmi di Kemenkumham RI dengan bukti tertulis dalam sertifikat ‘Surat Pencatatan Ciptaan’ yang sesuai dengan UU Nomer 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
Manajer Kesenian SMP PGRI 1 Buduran Sidoarjo Luluk Koerniati menuturkan kalau pihaknya telah memantenkan hasil karyanya. Karena sudah pernah terjadi hasil karya tersebut dipakai oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Mereka kurang kreasi dan inovasi, sehingga hanya mampu meniru hasil karyanya.
Ia ungkapkan, karya seni yang pernah ditiru oleh orang lain diantaranya adalah Tari (Sendratari) ‘Topeng Nyadran’. Tarian ini khas asli menggambarkan kisah nyadran yang sudah membudaya di Sidoarjo. Ritual nyadran yang sering dilakukan oleh para nelayan di Desa Bluru Kidul dan di Desa Balongdowo Candi Sidoarjo.
Menurutnya, seni Tari Topeng Nyadran ini yang ditiru oleh orang lain diantaranya adalah musiknya dan tariannya. Namun ada gerakan-gerakannya yang diganti, tetapi pada inti tariannya tetap sama. Anehnya, hasil adopsi itu diikutkan lomba.
“Pada waktu lomba, salah satu penontonnya adalah siswa kami, yang juga mantan penari tersebut. Begitu musik awalnya dimulai, otomatis dia langsung tahu. Ini kan tarian saya, dan dia menceritakan ke kami, itulah awalnya kami harus mempatenkan karya-karya kami,” ujar Luluk Koerniati menceritakan, kemarin (31/1/2019).
Pungki Sandratari guru seni SMP PGRI 1 Buduran Sidoarjo mengatakan kalau belajar dan menjiwai seni tari itu tidak mudah, adalah sangat sulit, apalagi dikemas dalam bentuk ritual nyadran. Harus betul-betul menjiwai sepenuh hati, sangat total. Bila setengah-setengah dalam belajarnya tidak akan bisa.
“Tari Topeng Nyadran ini sangat sulit, harus dilakukan penuh, dihayati seperti berdoa,” katanya.
Menurutnya, kesulitan-kesulitannya ganda, mereka para penari selain berkonsentrasi dalam gerak, juga harus berkonsentrasi mengginggit topeng yang nempel diwajah para penarinya.
“Apalagi karakter-karakter tariannya juga sangat halus, jiwa nyadran penuh dengan perasaan menghadap Sang Pencipta,” ungkap Pungki Sandratari.

Indrajayanti Ratnaningsih

Melindungi Karya Siswa
Dari pengalaman-pengalaman menciptakan hasil karya yang bagus dan berkualitas tersebut agar tidak diadopsi oleh orang-orang yang tidak bertanggujawab. Dengan cepat SMP PGRI 1 Buduran, Sidoarjo mempatenkan haril ciptaannya. “Jadi dengan mempatenkan karya-karya seni kami ini, sama dengan melindungi karya kreasi dan inovasi siswa kami,” jelas Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Sidoarjo Indrajayanti Ratnaningsih saat ditemui kemarin (31/1) kemarin.
Menurutnya, sekolah banyak menciptakan kreasi-kreasi seni yang berkualitas melalui ekstrakurikuler seni di sekolah. Mulai seni angklung, kulintang, karawitan/tembang, campursari, assemble dan melukis.
Hasil inovasi seni ciptaannya sudah sering meraih juara, baik lokal maupun nasional. Bahkan untuk karya seni campursari dan tetembangan sudah sering tambil di TVRI Surabaya. Juga sering diminta sebagai tari penyambutan tamu, juga tampil dalam kegiatan ceremonial beberapa OPD Pemkab Sidoarjo.
“Termasuk kemarin juga diminta tampil dalam pembukaan MPP (Mall Pelayanan Publik) Pemkab Sidoarjo, siswa kami menari tarian Banjar Kemuning,” tutur Indrajayanti.
Ia katakan, selain ekstra-ekstra tersebu juga ada pelajaran bahasa jawa, diantaranya tetembangan, drama jawa dengan kisah cerita jawa. Untuk campursarinya, anak-anak juga sudah sekitar 16 kali tampil di sebuah TVRI Surabaya.
“Prestasi yang pernah diraih dari Karawitan Campursari adalah juara pertama tingkat Propinsi Jatim untuk PPK (Penguatan Pengembangan Karakter). Juara pertama Widya Pakarti Nugraha (Piala Gubernur Jatim),” pungkasnya. [ach]

Tags: