SMP PGRI 1 Buduran Tampil di Malaysia

Siswi SMP PGRI 1 Buduran saat menampilkan Tari Jayandaru di hadapan Siswa SMK Seksyen 4 Selangor, Malaka.

Sidoarjo, Bhirawa
Upaya melestarikan seni tari tradisional hingga ke mancanegara, SMP PGRI 1 Buduran, Sidoarjo telah menampilkan tari tradisional asli Sidoarjo di Malaysia. Ada tiga jenis tari yang ditampilkan dalam program ‘Jaringan dan Jalinan Antar Bangsa’ tersebut. yakni Tari Topeng Nyadran, Tari Jayandaru dan Tari Kupang Renteng.
Kepala SMP PGRI 1 Buduran Sidoarjo, Indrajayanti Ratnaningsih menjelaskan kalau penampilan anak-anak di Malaysia ini dalam rangka melaksanan program ‘Jaringan dan Jalinan Antar Bangsa’ yang telah dilakukan dengan SMK (Sekolah Menengah Kebangsaan) Sekyen 4 Bandar Kiranra Selangor Malaysia. Selain kami yang melaksakanan program, dari Jawa Timur juga ada SMP Al Izzah dari Batu, Malang.
Lebih jauh Indrajayanti mengatakan, kegiatanya telah dilaksanakan selama tiga hari, tanggal 13-16 Pebruari 2019. “SMP PGRI 1 Buduran, telah mengirimkan 7 siswi yang sudah piawai dalam menari ketiga jenis tari tradisional hasil karya tim sekolah kami,” jelasnya, Kamis (21/2) kemarin.
Hari pertama tampil di panggung terbuka A Famusa Malaka dengan menampilkan tari Topeng Nyadran. Hari kedua di hadapan para siswa, tepatnya di Aula SMK Seksyen 4 Kinrara Puchong dengan menampilkan Tari Jayandaru dan Topeng Nyadran. Hari ketiganya di tempat yang sama, kami menampilkan Tari Kupang Renteng dan Topeng Nyadran.
Setiap tampilan, telah mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari penonton. Tari Kupang Renteng dan Tari Topeng Nyadran tampilannya sangat memukau penonton.
“Mereka justru heran, topeng bisa lepas dan bisa dipakai lagi dari wajah penari,” ungkap Koordinator Kesenian SMP PGRI 1 Buduran Dra. Luluk Koerniati yang juga ikut mendampingi siswinya.
Sementara itu dari SMK Seksyen 4 juga menampilkan paduan suara, dengan lagunya Rasa Sayange, Calempung yang dikombinasikan dengan karawitan yang iramanya seperti lagu-lagu kulintang.
“Termasuk atraksi akrobatik permainan yoyo, seni beladiri ata China, India dan Melayu,” ungkapnya.
Salah satu penari, Erika Fatmawati mengaku sangat senang sekali dapat pengalaman menampilkan tariannya di Malaysia. Sungguh suatu kebanggaan, karena tidak menyangka bisa tampil di luar negeri. Saya bersama teman-teman, awal sempat bingung, takut salah, karena latihannya hanya empat hari. “Namun dalam beberapa saat bisa menguasai ketegangan. Akhirnya bisa berjalan dengan lancar,” ungkap siswi kelas 9 ini. [ach]

Rate this article!
Tags: