SMPN 1 Situbondo Pilih Rayakan Lulus dengan Naik Sepeda

Puluhan siswa SMPN 1 Situbondo, saat merayakan pengumuman kelulusan sekolah dengan menaiki sepeda pancal, di jalan protokol Kota, pagi kemarin. [sawawi/bhirawa].

Puluhan siswa SMPN 1 Situbondo, saat merayakan pengumuman kelulusan sekolah dengan menaiki sepeda pancal, di jalan protokol Kota, pagi kemarin. [sawawi/bhirawa].

Situbondo, Bhirawa
Reaksi siswa menghadapi pengumuman kelulusan tingkat SMP dan sederajat di Kabupaten Situbondo mengalami kemajuan jika dibanding dengan tahun sebelumnya. Biasanya, tiap usai pengumuman kelulusan dirayakan dengan aksi cora coret baju seragam dan konvoi kendaraan, kali ini reaksi siswa lebih moderat. Kondisi ini dilatarbelakangi oleh kebijakan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional RI, yang menyatakan UN bukan sebagai pijakan satu-satunya bagi kelulusan siswa.
Pemandangan menggembirakan dalam menyambut kelulusan ditunjukkan puluhan siswa SMPN I Situbondo, pagi kemarin (10/6). Usai menggelar sujud syukur dan doa bersama di sekolah, puluhan siswa sekolah terfavorit di Kota Santri itu, menggelar konvoi keliling kota dengan menaiki sepeda pancal. Ada berbagai bentuk sepeda unik yang dikendarai siswa. Mulai dari sepeda tua mirip era Presiden Soekarno, hingga sepeda jenis BMX dinaiki para siswa siswi SMPN I Situbondo.
Salah satu siswa SMPN I Situbondo, Alivia Haris mengatakan, dirinya bersama teman-teman seangkatannya sepakat memilih pengumuman kelulusan dengan menaiki sepeda pancal daripada harus konvoi kendaraan atau corat coret baju seragam. Selain lebih mendidik, kata dia, aksi konvoi menaiki sepeda pancal dapat mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan raya. “Aksi ini (menaiki sepeda pancal keliling Kota) lebih enak dipandang masyarakat pengguna jalan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kab Situbondo DR Fathor Rakhman, melalui Kepala Seksi SMP, Drs Soepiyo, mengatakan, mengapresiasi pilihan siswa SMPn I Situbondo dalam merayakan kelulusan dengan menaiki speda pancal, kemarin.
Namun secara keseluruhan di lingkup Prov Jatim, kata Soepiyo, nilai prestasi kelulusan menurun dibanding tahun sebelumnya. Keadaan ini, kata Soepiyo, disebabkan oleh keberadaan UN yang bukan satu-satunya penentu kelulusan siswa. Namun khusus nilai UN Situbondo tahun ini, Soepiyo mengaku cukup baik. “Buktinya, dari nilai 10 siswa peraih nilai terbaik rata-rata 250 keatas. Ini cukup membangakan alias nyaris sempurna. Biasanya tahun lalu hanya satu digit, tahun ini sudah menyentuh dua digit didepan koma,,” ujar Soepiyo.
Masih kata Soepiyo, dalam kelulusan tahun ini setiap sekolah berhak untuk menyatakan siswa lulus atau tidak, denga mengacu pada standar masing-masing lembaga. Di sisi lain, dalam kaitan peringkat nilai UN, kata dia, sekolah yang ada di wilayah barat Situbondo harus dan perlu diperbaiki sehingga memiliki nilai prestasi yang sama dengan di sekolah Kota dan wilayah timur Situbondo. “Diantaranya, memperbaiki kualitas kegiatan belajar mengajar (KBM) dan memberikan pelatihan kepada para guru,” ujar Soepiyo.
Adapun 10 nama siswa peraih rangking terbaik, diantaranya, menurut Soepiyo diraih Riska Nurianti dengan nilai 387,0 asal SMPN I Panji. Kedua, atas nama Alivia Haris dengan nilai 385,0 asal SMPN I Situbondo. Ketiga, atas nama Ummi Kulsum asal SMPN 3 Banyuputh dengan nilai 385.
Sisanya, keempat diraih Farid Mukorrobin asal SMPN 3 Banyuputih dengan nilai 385 dan kelima, Khiladatul Aulia dengan nilai 384 asal SMPN I Situbondo. Selanjutnya, keenam, diraih Moh. Rizal Kubro SMPN 1 Situbondo (383,0); ketujuh, Aden Agus SMPN 3 Banyuputih (383,0); kedelapan, Siti Nurlaila SMPN 3 Banyuputih (381,5); kesembilan, Siti Fatimah asal SMP Nurul Huda Banyuputih (381,5) dan terakir, Amrullah Zain asal SMPN 3 Banyuputih dengan nilai 381,0. [awi]

Tags: