SMPN 5 Panji Situbondo, Sekolah Berbasis Pesantren

Kasek SMPN 5 Panji, Kabupaten Situbondo, Drs. M. Ismail Ali Yasin, M.Pd, bersama 32 siswa peserta UN, dihalaman sekolah setempat, kemarin (12/4). [sawawi/bhirawa].

Kasek SMPN 5 Panji, Kabupaten Situbondo, Drs. M. Ismail Ali Yasin, M.Pd, bersama 32 siswa peserta UN, dihalaman sekolah setempat, kemarin (12/4). [sawawi/bhirawa].

Situbondo, Bhirawa
SMPN 5 Panji, sebagai salah satu sekolah menengah pertama negeri yang berada di pelosok Desa, Kabupaten Situbondo. Meski demikian, SMPN 5 Panji, tidak kalah dengan sekolah SMPN lain di bidang inovasinya. Sejak di pimpin Drs. M. Ali Yasin, M.Pd, sekolah yang berada di Desa Klampokan, Kecamatan Panji itu memutuskan diri untuk menjadi satu-satunya sekolah SMP Negeri yang berbasis pesantren,  di Kabupaten Situbondo. Seiring berjalannya waktu, SMPN 5 Panji, kini sudah berhasil menyandang akreditasi tingkat B. Nah, kedepan SMPN 5 Panji berkomitmen untuk naik kelas menjadi Akreditasi A, sama dengan sekolah SMP Negeri lain, yang lebih dahulu maju kualitas pendidikannya.
Kata Ismail Ali Yasin, letak SMPN 5 Panji, berada di perbatasan Kabupaten Bondowoso. Artinya, kata mantan Kasek SMPN 3 Asembagus Itu, Desa-Desa yang bertetangga dengan Desa Klampokan seperti Desa Battal, Desa Kandang itu masyarakatnya bisa menyekolahkan anak-anaknya ke SMPN 5 Panji. “Di sini banyak masyarakatnya yang condong memasukkan anak-anaknya ke pondok pesantren. Dengan adanya SMPN 5 Panji yang berbasis pesantren, cukup disekolahkan disini saja,” tegas Ismail.
Ismail berharap, SMPN 5 Panji, yang sudah mengikrarkan diri sebagai sebagai sekolah berbasis pesantren dapat berjalan dengan baik. Apalagi, aku Ismail, kini pihaknya sudah berhasil melakukan kerja sama dengan salah satu ponpes didesa Klampokan bernama Raudlatut Tholibin yang diasuh oleh KH Abdullah Hariri. “Dengan kerjasama ini, maka pola pengembangan sekolah berbasis pesantren sama persis layaknya seorang santri. Segalanya, mulai dari tenaga pendidik dan mata pelajarannya sama dengan di pondok pesantren,” ujar Ismail.
Dalam perkembangannya, urai Ismail, tiap siswa diwajibkan menguasai Bahasa Arab dengan pembacaan kitab kuning. Sedangkan khusus untuk siswa kelas 7-8, SMPN 5 Panji memberikan pelajaran ekstra dan praktek pramuka, baca tulis, hafal alquran, Surat Yasin, waqiq, tabarok dan bacaan jus amma. “Nanti pelajaran ekstra ini akan kami perjuangkan juga menjadi pelajaran wajib. Tahun ajaran baru 2016 nanti, akan kami masukkan dan akan kami plenokan dengan peserta didik,” tegas Ismail.
Masih kata Ismail, dalam tehnis pelajaran keseharian di sekolah, kerapkali siswa mendatangi ponpes Raudlatut Tholibin. Sebaliknya, ungkap Ismail, pengasuh ponpes KH Abdullah Ali, kerapkali juga mendatangi kelas sekolah untuk memberikan materi pelajaran. “Ini kerjasamanya sudah berlangsung lama,” beber Ismail.
Ismail menuturkan, dibidang raihan prestasi akademik maupun non akademik SMPN 5 Panji, juga cukup membanggakan. Terbukti sejumlah siswa  juga mengikuti event OSN maupun O2SN yang digelar Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo. Agar terus berkembang, kata Ismail, pihaknya intens melakukan pembenahan internal dan eksternal di SMPN 5 Panji. “Sehingga ke depan akan menjadi sekolah favorit dan menjadi sekolah idola, rujukan bagi masyarakat yang ada di Desa Klampokan dan masyarakat yang ada diluar Desa Klampokan,” tutur Ismail.
Menghadapi pelaksanaan UN SMP tahun 2016, SMPN 5 Panji sama seperti sekolah negeri dalam hal akademik, yakni mempersiapkan peserta didik sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Bedanya, sambung dia, SMPN 5 Panji berbasis pesantren, para peserta didik memprioritaskan pada penekanan akhlak di lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah. “Alhamdulillah dengan ikon berbasis pesantren ini, kami tahun 2015 mampu meningkatkan sarana dengan kepemilikan 21 komputer. Kini anak didik kami menjadi senang, apalagi ada bantuan satu gedung baru dari proyek DAK,” urai Ismail.
Dengan ditopang itu, jelas Ismail, SMPN 5 Panji berharap bisa memenuhi standar pendidikan dan tenaga kependidikan. Sebab, kata Ismail, ada beberapa kekurangan seperti tenaga TU belum ada yang dari PNS. Lalu, urai Ismail, tenaga pendidik hanya 4 PNS, termasuk Kepala Sekolah. “Agar tenaga pendidik dan kependidikan memenuhi standar akreditasi oleh BAP (Badan Akreditasi Provinsi) Jatim, maka kami haris meraih nilai akreditasi A,” harap Ismail.
Terakhir, terang Ismail, SMPN 5 Panji, akan mempriotaskan menjadi sekolah yang berintegritas (mengutamakan kejujuran). Solusinya, lanjut dia, tenaga pendidik harus sesuai kualifikasi jurusan S1-nya. Namun sayang, aku mantan Kepala Humas SMPN I Situbondo itu, kini masih banyak tenaga pendidik yang tidak direlevan, karena mayoritas menyandang jurusan IPS. “Kedepan kami berharap kepada Pemerintah untuk bisa memenuhi standar tenaga pendidik di SMPN 5 Panji,” pungkas Ismail seraya membeberkan jumlah pendidik SMPN 5 Panji terdiri dari 20 orang, tenaga kependidikan 8 orang dan jumlah siswa sebanyak 120 anak. [awi]

Tags: