SMPN Kabupaten Lumajang Kekurangan Jumlah Pagu Siswa

Bupati Lumajang Drs. As at Malik ketika menggelar giat halal bihalal keluarga besar Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang di Pendopo Kabupaten Lumajang.

Lumajang, Bhirawa
Akibat adanya aturan baru dalam penerimaan siswa baru tahun ajaran 2017/2018 yang menggunakan manual dan on line, dinilai berdampak kepada perolehan pagu siswa di masing masing sekolah Negeri pada berbagai tinggakatan baik pada sekolah SMP,maupun SMA sederajat.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Lumajang Drs.As at Malik usai melaksanakan giat halal bihalal keluarga besar Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang yang diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Lumajang (18/7). Dalam keterangannya Bupati menjelaskan bahwa kasus kekurangan pagu itu hampir di alami oleh sekolah sekolah di Jawa Timur, dengan demikian dia menilai bahwa hal itu merupakan dampak dari kebijakan baru yang masih belum dipahami masyarakat secara luas. “Kebijakan baru ya gini ini, untuk itu kedepan kalau bisa gak usah gampang dirubah kebijakan itu, dan lebih baik menyempurnakan yang sudah ada,” ujarnya.
Kasus sekolah Negeri yang kekurangan pagu tersebut menurutnya lebih diakibatkan oleh minimnya pemahaman orang tua siswa terkait kebijakan itu,yang dipaksakan untuk tetap dilaksanakan ditengah masyarakat yang tidak seluruhnya memahami aturan baru tersebut.
Untuk mengatasi hal tersebut Bupati memerintahkan jajarannya dalam hal ini Kepala Diknas Lumajang untuk mengatasinya baik dengan cara turun kebawah atau datang ke orang tua siswa serta dengan membuka pendaftaran lanjutan sampai dengan batas yang telah ditetapkan.
Sedangkan menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang,Siswinarko ketika dikonfirmasi menjelaskan bahwa pihaknya hingga saat ini mengambil langkah dengan cara tetap membuka pendaftaran bagi sekolah Negeri yang dinilai masih kekurangan jumlah pagu siswa.
Siswinarko juga membuat berbagai kebijakan untuk mengejar hal tersebut diantaranya, memerintahkan kepada Sekolah untuk meniadakan daftar ulang, serta melakukan penyisiran ke Sekolah Dasar dengan jemput bola ke rumah orang tua siswa, dengan tetap membuka pendaftaran bagi siswa hingga akhir bulan Juli ini. “Kita akan libatkan semuanya terkait dengan wajar dikdas wajib belajar pendidikan dasar,” ujarnya.
Selain itu Siswinarko juga menjelaskan bahwa pihaknya akan berupaya untuk memenuhi pagu tersebut setelah melalui evaluasi pendaftaran siswa baru yang masih dibuka hingga akhir Bulan Juli, karena hal itu erat kaitannya dengan jumlah jam mengajar yang berdampak pada sertifikasi guru.
Sedangkan hasil evaluasi sementara,menurut Siswinarko bahwa jumlah lulusan Sekolah Dasar tahun 2017 ini mengalami penurunan hingga 2000 siswa ,sedangkan lulusannya banyak yang melanjutkan ke Pondok Pesantren. [dwi]

Tags: