Soal Koalisi Nyono di Pilkada Jombang, PAN Merasa Ditelikung

Ketua DPD PAN Jombang, H. Saichu. [Arif Yulianto/ Bhirawa].

Jombang, Bhirawa
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Jombang merasa ditelikung partai Golkar dengan munculnya koalisi partai pendukung Nyono Suherli Wihandoko.  PAN menyebut telah terlebih dahulu berkomunikasi dengan DPD Golkar Jombang guna menggandengkan Nyono Suherli dengan Ali Fikri, jauh sebelum ada koalisi Golkar-PDIP-PKB.
Ketua PAN Jombang, Ahmad Saichu , menyebut adanya MoU antara PDI-P dengan Golkar beberapa waktu lalu  sebagai langkah politik yang menelikung partainya.”Kita kan lebih dulu daripada PDI-P dan PKB, sebenarnya kita yang lebih dulu melakukan internal formal, setelah itu PDI-P menelikung di persimpangan jalan, ya ndak apa-apa, semakin banyak, tinggal kita konfimasi selanjutnya”ujar Saichu kepada Bhirawa via sambungan Hand Phonenya, Senin siang (06/11).
Namun demikian , Saichu menegaskan DPD PAN Jombang menyerahkan sepenuhnya keputusan koalisi partai tersebut di Pilkada Jobang kepada DPP PAN. Perubahan arah dukungan politik hingga pencabutan dukungan partainyake Nyono, kata Saichu berada di tangan DPP.
“Proses itu kan dari DPP, keabsahan itu kan nanti dari DPP, rekomendasi PAN dari DPP itu hanya memasangkan Nyono dan Ali Fikri sebagai wakilnya,”terangnya.
Dikatakannya, rekomendasi partainya sudah ada per tanggal 31 Agustus 2017 lalu dan prosesnya masih menunggu Surat Keputusan (SK) nantinya.
Apakah nantinya rekom tersebut selaras atau tidak tidak SK yang di maksudkan, Saichu menjelaskan  bahwa komitmen dan perjanjian dalam MoU antara partainya dengan Golkar dikatakannya sebagai etika paling tinggi dalam politik.
“Jadi, kalau ada yang melenceng dari etika yang paling tinggi tersebut, apakah nanti masih bisa ketemu atau tidak. Kalaupun tidak bisa, PAN juga punya strategi sendiri,”pungkas Saichu.(rif)

Tags: