Soal Pilgub, Bupati Anas Tunggu Keputusan Partai

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyerahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri terkait Pilgub Jatim.

Pemprov, Bhirawa
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas masih enggan menanggapi terlalu dalam tentang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jatim 2018 mendatang. Meski namanya sudah masuk dalam seleksi di PDI Perjuangan dan telah menghiasi hasil survei berbagai lembaga, Anas masih irit komentar.
“Soal pilgub ini, seperti yang lalu-lalu, saya belum ada komentar apapun. Kan sekarang pimpinan partai masih mengkaji, nanti pada saatnya akan diumumkan keputusannya. Kami menyerahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri. Jadi mari kita tunggu sama-sama,” ujar Anas saat dihubungi, Rabu (6/9).
Terkait hasil survei yang menempatkan namanya, terutama diunggulkan sebagai calon wakil gubernur, Anas berterima kasih. Menurut dia, hal itu menunjukkan ada apresiasi publik atas kerja-kerja yang dilakukan bersama-sama warga untuk membangun Banyuwangi. “Tapi rasanya tidak pas ya kalau saya mengomentari hasil survei, karena yang punya wewenang itu pimpinan partai. Kita tidak boleh mendahului kajian dan keputusan pimpinan partai,” kata dia.
Anas menambahkan, survei adalah pendekatan ilmu pengetahuan pada proses politik. Sebagai bagian dari masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan, hasil survei perlu dilihat sebagai masukan. “Namun sekali lagi saya sampaikan, meski nama saya ada di survei, saya tidak berkomentar dan melakukan langkah-langkah lebih lanjut. Saya dalam posisi pasif menunggu arahan pimpinan partai,” ujar bupati berusia 44 tahun ini.
Seperti diberitakan, nama Anas masuk dalam hasil survei oleh berbagai lembaga. Di antaranya Surabaya Survey Center, The Initiative Institute, Charta Politika, Berpikir Institute, dan Poltracking. Nama Anas terutama diunggulkan sebagai cawagub karena dinilai cukup mampu memajukan Kabupaten Banyuwangi. Salah satunya karena ada lonjakan pendapatan per kapita warga dari Rp20,8 juta per orang per tahun menjadi Rp41,46 juta per orang per tahun pada 2016 atau ada kenaikan 99 persen.
Kemiskinan berhasil turun drastis menjadi 8,79 persen. Banyuwangi yang terletak di ujung timur Pulau Jawa juga berhasil membuka aksesabilitas dengan pengoperasian bandara di mana kini ada enam kali penerbangan per hari ke Banyuwangi dari Jakarta dan Surabaya. [iib]

Tags: