Soal Pilgub, Gus Ipul Tunggu Perkembangan

Drs H Saifullah Yusuf

Drs H Saifullah Yusuf

Pemprov, Bhirawa
Meski masih dua tahun lagi, Pilgub Jatim mulai ramai diperbincangkan. Salah satunya terkait nama-nama yang mulai dimunculkan untuk running di Pilgub, yang kemungkinan besar akan digelar pada 2018 mendatang.
Satu nama yang paling santer disebut adalah Drs H Saifullah Yusuf yang kini menjabat Wakil Gubernur Jatim. Saat dikonfirmasi mengenai kabar ini, Gus Ipul, sapaan lekat Saifullah Yusuf mengaku masih menunggu perkembangan untuk maju di Pilgub Jatim.
“Saya masih menunggu perkembangan untuk maju atau tidak. Masih ada waktu memastikannya,” kata Gus Ipul dikonfirmasi, Minggu (17/1).
Selain nama Gus Ipul yang disebut-sebut sebagai salah satu calon Gubernur Jatim periode 2018-2023, nama sejumlah tokoh lainnya juga beredar. Seperti Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini, Azwar Anas Abdullah, Edy Rumpoko dan Abdul Halim Iskandar.
Meski belum ada satu partai politik yang memastikan mengusung nama pasangan calon, namun beberapa partai besar sudah mewacanakan nama yang dinilai pantas memimpin Jatim ke depan. Sedangkan, nama Gus Ipul sendiri menjadi satu dari sejumlah calon yang diwacanakan diusung Partai Demokrat.
“Sampai sekarang saya belum kepikiran di Pilgub dan menyerahkan semua kepada Allah SWT. Saya masih akan Istikharah untuk memastikannya,” kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Bidang Organisasi Keanggotaan dan Kader (OKK) DPD Partai Demokrat Jatim Hartoyo membenarkan jika partainya sedang mencari kader terbaik yang kualitasnya setara atau hampir sebanding dengan Gubernur Jatim Dr H Soekarwo.
Figur yang diharapkan Partai Demokrat, kata dia, yakni orang yang dapat menjaga provinsi tetap kondusif dan memiliki komunikasi politik yang bagus dengan partai politik maupun publik. “Ini diperlukan agar pembangunan di Jatim bisa berkesinambungan. Artinya, apa yang sudah baik di era kepimimpinan Pakde Karwo bisa dilanjutkan,” kata pria ketua Fraksi PD DPRD Jatim tersebut.
Kendati mengutamakan kader, lanjut dia, bukan berarti menutup peluang tokoh bukan kader untuk diusung karena nanti akan ada proses penjaringan sebelum mengusung pasangan calon. “Silakan Gus Ipul mau maju dari Demokrat. Begitu juga Khofifah Indar Parawansa. Siapapun bisa saja diusung asalkan sesuai dengan harapan partai dan melalui mekanisme penjaringan berlaku,” katanya. [iib]

Tags: