Soal Trouble Warnai Hari Terakhir UNBK SMK

Untuk pertama kalinya, jadwal pelaksanaan Ujian Nasional (UN) jenjang pendidikan menengah digelar secara tidak serentak. Hari ini, Senin (3/4) para siswa di SMK akan memulai UN dan akan disusul jenjang SMA 10 April mendatang.

Terjadi Secara Nasional, Puspendik Beri Kesempatan Susulan
Dindik Jatim, Bhirawa
Gangguan teknis kembali mewarnai prosesi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Memasuki hari terakhir dengan mata pelajaran teori kejuruan, peserta dibuat kebingungan lantaran beberapa butir soal tidak muncul di monitor.
Seperti diungkapkan Kepala SMKN 2 Djoko Priatmojo. Pihaknya mengungkapkan banyak dari siswa yang mengalami masalah dalam UNBK hari terakhir ini. Tak tanggung-tanggung, hilangnya soal bisa mencapai 20 butir. Menurutnya hal ini tidak hanya terjadi di Surabaya atau Jatim, melainkan terjadi secara nasional. Sehingga panitia UN pusat pun langsung mengambil kebijakan khusus terkait masalah ini.
“Kalau kurang dari 10 soal yang hilang dilaporkan ke website UBK (Ujian Berbasis Komputer) pada menu pelaporan soal. Ini kami juga masih melihat perkembangannya untuk sesi 2 apa menyusul juga,”ungkapnya saat dikonfirmasi, Kamis (6/4).
Siswa yang soalnya hilang dalam jumlah tertentu akan mendapat kesempatan untuk mengulang pada ujian susulan.  Hal yang sama dialami peserta ujian di SMKN 5 Surabaya. Wakil Kepala SMKN 5 Agus Supriandoro menjelaskan di jurusan listrik terdapat soal yang gambarnya tidak muncul. “Ada beberapa soal, tapi tidak banyak,” ujarnya. Soal yang tidak muncul gambarnya, kata dia, diminta untuk dilewati.
Sementara di SMKN 12 Surabaya, jalannya ujian terpantau  lancar. Kendala berupa soal hilang tidak terjadi meski sekolah yang berlokasi di Siwalankerto ini memiliki 15 program keahlian. “Alhamdulillah lancar, anak-anak sudah cocok tokennya,” ujar Kepala SMKN 12 Abdul Rofiq.
Menurut dia, sesuai instruksi Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud, memang harus segera komunikasi dengan proktor bila ada satu atau dua soal yang tidak muncul di layar komputer. “Jadi, di sekolah kami tidak ada yang ikut susulan,” tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Saiful Rachman mengakui adanya kendala UNBK untuk mapel teori kejuruan. Namun, itu hanya untuk beberapa mapel saja yang soalnya tidak lengkap. Kejadiannya terjadi di SMK negeri dan swasta. “Tidak semua mapel kok, hanya tertentu. Tapi ini tidak usah disebutkan,” ujarnya.
Dia menyebut hal itu sebagai kesalahan teknis dari pusat. “Bukan salah kita,” tegasnya. Saiful menduga, sinkronisasi antara direktorat SMK dengan Puspendik belum optimal. Apalagi, bidang keahlian di SMK itu cukup banyak. “Kalau dihitung bisa 100 lebih,” terangnya.
Mantan Kepala Badan Diklat Jatim ini mengungkapkan, jika hanya satu soal yang tidak terbaca, maka ujian siswa tetap berjalan. Bila lebih dari 15 soal, diminta mengikuti ujian susulan pada 18 April mendatang. “Yang jelas ini bukan ulah hacker, sepertinya hanya masalah sinkronisasi,” tuturnya.
Agar kendala serupa tidak terjadi pada siswa SMA yang ujian mulai Senin (10/4) mendatang, Saiful mengaku akan berkoordinasi dengan Puspendik. “Yang seperti itu jangan sampai terjadi lagi di tingkat SMA. Utamanya ujian mapel pilihan siswa,” tandasnya.
Kepala Pupendik Kemendikbud Prof Nizam mengatakan, tim teknis tengah mendalami masalah ini. Karena soal uji teori kejuruan diakuinya berbeda dengan yang umum. Bentuk soalnya lebih kompleks, ada gambar, video dan sebagainya. Sehingga, mungkin saja tidak bisa jalan karena berbagai faktor hardware maupun software yang ada di masing-masing sekolah. “Kalau yang tidak muncul lebih dari 10 soal diberi kesempatan untuk ikut UNBK susulan,” ujarnya.
Sementara, bagi siswa yang alami soal hilang di bawah 10, lanjut Nizam, bukan berarti dianggap bonus dengan jawaban benar. “Bonus itu tidak berarti 7 soal dianggap benar, tapi yang dihitung adalah hasil dari 33 soal yang dikerjakan,” pungkas Guru Besar Universitas Gadjah Mada ini. [tam]

Tags: