Soal Umbulan, Komisi D Minta PT Meta Penuhi Janjinya

DPRD Jatim, Bhirawa
Komisi D minta ke PT Meta Adhya Tirta Umbulan – pelaksana proyek Umbulan- melalui Pemprov Jatim agar memenuhi janji khususnya kepada masyarakat Pasuruan terkait proyek Umbulan. Di antaranya soal Pasuruan diprioritaskan untuk mendapatkan aliran air Umbulan termasuk perbaikan pada galian dan jalan.
Ketua Komisi D DPRD Jatim Edi Paripurna menegaskan saat ini hampir 60 persen jalan di Pasuruan rusak berat karena lalu lalang kendaraan berat untuk proyek Umbulan. Di sisi lain terkait soal aliran air dari Umbulan ternyata tidak semua masyarakat mendapatkan air bersih Umbulan. Akibatnya beberapa waktu lalu sejumlah LSM ngeluruk ke DPRD Jatim.
“Waktu itu kami sudah ketemuan dengan Pemprov Jatim. Dan pihak eksekutif siap menjembatani,”papar politisi asal PDIP ini, Kamis (8/2).
Hal senada juga ditegaskan Anggota Komisi A DPRD Jatim Muzamil. Menurut politisi asal NasDem ini jika sejumlah LSM menuntut soal Amdal hingga keabsahan perjanjian dengan pihak ketiga. “Yang pasti kami mendesak agar semua perjanjian untuk dipenuhi dan diselesaikan,”tegasnya.
Terpisah, menurut Kadis BLH Jatim Dr Ir Diah Susilowati MM
jika pihaknya hanya sebatas melakukan pemantauan di lapangan. Selebihnya untuk pelaksanan proyek ada di Dinas Cipta Karya dan PUPR. Namun terlepas dari itu, pihaknya tetap melakukan pengawasan di lapangan. Dimana masa konstruksi wajib melakukan pemantauan uji kualitas udara, kualitas air dan kebisingan, gangguan lalu lintas akibat galian, perbaikan jalan rusak, estetika memasang rambu-rambu keamanan.
“Semua wajib dilaporkan rencana pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan setiap 6 bulan sekali. Termasuk masalah sosial adanya ganti rugi juga dilakukan apabila dampaknya mengganggu masyarakat selama konstruksi,” katanya.
Hasil evaluasi lapangan kata dia pelaksana proyek akan mematuhi ketentuan yang dipersyaratkan agar pembangunan tetap aman dan dampaknya dapat dikendalikan.
Untuk diketahui proyek SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Umbulan diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 5,1 triliun dengan dana dari APBN, serta investasi pihak swasta. Dari proyek SPAM Umbulan itu, air sebanyak 4.000 liter/detik akan didistribusikan untuk sekitar 1,3 juta warga di lima daerah yakni Surabaya, Gresik, Sidoarjo, serta Kabupaten dan Kota Pasuruan. [cty]

Tags: