Bagong Suyanto
Pusat Studi Soetandyo Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Airlangga berencana menyiapkan penghargaan Soetandyo Fisip Unair Award 2015 kepada akademisi, ilmuwan, atau tokoh masyarakat yang berjasa dalam pembelaan masyarakat marjinal pada Dies Natalis Unair, 23 Desember mendatang.
Ketua panitia persiapan penganugerahan Soetandyo Fisip Unair Award 2015, Bagong Suyanto mengatakan nama Soetandyo dipilih untuk menghormati dedikasi almarhum Prof Soetandyo Wignyosoebroto yang merupakan dekan pertama dan seorang pendiri Fisip Unair.
Selama ini almarhum Prof Soetandyo Wignyosoebroto secara nasional dikenal luas sebagai salah satu pendekar HAM di Indonesia. Sebagai tokoh di bidang ilmu sosial, hukum dan HAM, Soetandyo pernah dipercaya menjadi anggota Komnas HAM selama dua periode. Sedangkan kiprahnya di bidang HAM dan pembelaan kepada kelompok marjinal, menghantarkannya untuk menerima penghargaan Yap Thiam Hien Award pada 2011.
“Lebih dari sekadar pejuang dan pemikir HAM, Prof Soetandyo Wignyosoebroto adalah suri tauladan yang sudah seharusnya dikenang dan dijadikan simbol untuk menghargai dan mengapresiasi ilmuwan, akademisi dan tokoh masyarakat yang memiliki kepedulian dan pemikiran yang komprehensif di bidang HAM,” kata Bagong kemarin.
Ia berharap, dengan Soetandyo Fisip Unair Award tersebut dapat mendorong lahirnya tokoh-tokoh muda yang memiliki perhatian dan kemampuan mengembangkan spirit Soetandyo di bidang ilmu sosial dan isu HAM, yang tidak terjebak dalam sekat-sekat keilmuan, memiliki semangat rekonsiliasi, semangat pluralisme dan multikulturalisme. Penghargaan tersebut menurut rencana akan diberikan tiap tahun pada puncak perayaan Dies Natalis Fisip Unair. Penghargaan pertama dimulai pada 2015 yang diawali dengan sosialisasi, seleksi, nominasi dan penganugerahan. [geh]