Sofyan Wanandi: Tim Ekonomi seperti Komposisi Coba-coba

Sofyan Wanandi

Sofyan Wanandi

Jakarta, Bhirawa
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi menyebut tim ekonomi dalam Kabinet Kerja Presiden Jokowi disebut sebagai tim gado-gado. Bahkan tanpa sungkan-sungkan, Sofyan menyebutnya sebagai komposisi coba-coba.
Sofjan mengatakan ada beberapa nama yang menurutnya tidak masuk kriteria ‘right man in the right place’. Contohnya  posisi Kepala Bappenas yang diisi oleh Andrinof Chaniago. “Padahal kita mengenalnya sebagai doktor ilmu sosial,” kata Sofjan, Minggu  (26/10).
Sofjan berpendapat, para menteri yang bersinggungan dengan sektor ekonomi harus mampu membuktikan kinerjanya dalam enam bulan sampai satu tahun. Apalagi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 daya saing Indonesia dinilai masih ketinggalan jika dibandingkan dengan negara ASEAN lain.
Indonesia harus melakukan perbaikan di hampir semua lini mulai dari industri, perbankan, asuransi, dan terutama infrastruktur. Di samping, itu sumber daya manusia Indonesia perlu digenjot agar jangan lagi TKI dikenal sebagai pekerja sektor informal. “Saya tidak mau optimistis dulu, tapi kita lihat bagaimana kerja mereka,” imbuh Sofjan.
Menurut Sofyan para menteri dari kalangan politisi harus mampu membuktikan bahwa mereka dapat bekerja secara profesional dalam tim. Sementara itu para menteri dari kalangan pengusaha harus cepat terbiasa bekerja dengan ritme yang ada di dunia birokrasi. Lebih lanjut ia menambahkan, jika para menteri tersebut dapat menjadikan ekonomi Indonesia tumbuh hingga 5,5 persen pada 2015 maka itu saja sudah merupakan prestasi yang luar biasa.
Sementara itu Koordinator Lingkar Madani, Ray Rangkuti, memprediksi susunan kabinet Jokowi-JK ini akan bertahan selama satu tahun. Menurutnya, terbentuknya kabinet ini hanya untuk memenuhi tenggat waktu yang telah ditentukan. “Kalau saya prediksinya hanya satu tahun. Karena ini hanya untuk memenuhi tenggat waktu 14 hari itu,” kata Ray saat diskusi di Tebet Jakarta Selatan, Minggu (26/10).
Menurut Ray, postur yang ada dalam kabinet Jokowi-JK sebenarnya sudah baik. Namun, tokoh-tokoh yang menjadi Menteri itu yang dinilainya tidak tepat. “Posturnya sudah tepat kabinet ini tapi orang-orangnya yang aromanya partai,” katanya.
Dia menduga, Presiden Jokowi sendiri pun tidak puas dengan susunan kabinet ini. Sehingga kuat dugaan akan ada isu reshuffle. “Dugaan saya ada ketidakpuasan dari Jokowi. Jadi akan ada reshuffle, di samping karena kinerjanya yang tidak puas tetapi pasti akan ada yang tersangkut kasus hukum,” katanya. [ins, rol]

Tags: