Soksi Jatim Desak MPR Kembalikan UUD 45 Sebelum Diamandemen

Salah satu ormas pendiri Partai Golkar (PG), Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) saat menggelar Temu Kangen dan konsolidasi Kader Soksi Jatim di Gedung Juang 45 kemarin. [trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Dewan Pimpinan Daerah Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) Jatim mengaku perpecahan di tubuh partai politik atau ormas diakibatkan adanya perubahan (amandemen) UUD 45. Karenanya Soksi bekerja keras minta ke MPR RI agar proses amandemen dicabut dan dikembalikan pada UUD 45 yang lama.
Ketua Dewan Pembina Soksi Jatim Achmad Mustahid Astari menegaskan amademen 45 menjadi biang retaknya persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini dapat dilihat banyak partai dan ormas saling pecah dan saling tuding kesalahan. Mereka menganggap dirinya yang paling benar. Padahal hal ini dalam masa orde baru sulit ditemui, bahkan tidak ada.
”Karenanya kami akan mendesak agar UUD 45 dikembalikan seperti yang dulu atau sebelum diamandemen. Kami akan melakukan desakan secara berjenjang yang dimulai dari DPRD Jatim, DPR RI hingga MPR RI. Pasalnya dengan amandemen tersebut negara sudah kehilangan marwah. Di mana persatuan dan kesatuan sudah hancur berantakan,”tegas mantan Anggota DPR RI ini, Minggu (3/9).
Di sisi lain, pihaknya optimis Soksi Jatim bisa menjadi pelopor persatuan pengurus di tataran pusat. Optimisme mewujudkan target ini didasari dengan adanya kesolidan di tataran pengurus Jatim. Ini karena , Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) ormas pendiri Partai Golkar ini saat ini sedang terpecah menjadi tiga. Masing-masing kubu Ade Komarudin, Ali Wongso, dan yang terakhir mengatasnamakan Ketua Presidium Soksi Lawrence Siburian.
Sementara itu, pada acara Temu Kangen Soksi Jatim di Gedung Juang 45, Dewan Penasihat Depimdar Soksi Jatim Soenarjo, secara eksplisit menyindir konflik internal yang berkepanjangan tersebut.
“Kita dihadapkan dengan masalah rumit yang terus berlarut-larut. Ibaratnya, organisasi ini seperti ular berkepala tiga,” ujar Soenarjo pada sambutannya.
Kalau terus seperti ini, ungkap pria yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim iniĀ  bergerak menjadi tak bisa agresif. Makanya sulit untuk bisa besar.
Untuk itulah, Soenarjo mengungkapkan pentingnya konsolidasi persatuan antar kubu agar gerak organisasi dapat kembali maksimal.
“Soksi adalah organisasi pendiri Golkar. Yang didirikan saja sudah bersatu. Sedangkan kita yang mendirikan masa justru terpecah? Jangan terbalik-balik,” ujar politisi Golkar tersebut. [cty]

Tags: