Solusi Manusia Modern atas Problem Lingkungan

Oleh:
Ida Wahyuni
Penulis adalah TIM Pembina-Penilai Adiwiyata Kota Malang dan Mahasiswa Program Doktor ISIPOL Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Masyarakat dan lingkungan adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Masyarakat perilaku dan tindakan manusia dalam kehidupan keseharian berpengaruh pada kualitas lingkungan dimana ia tinggal. Kerusakan lingkungan telah menjadi ancaman yang sangat serius di semua belahan bumi dan telah dirasakan dengan adanya perubahan iklim dan efek-efek yang ditimbulkannya.
Di Indonesia, lingkungan yang mengalami kerusakan yang parah dapat dilihat pada penggundulan hutan, polusi udara, maupun pencemaran sungai. Berkaitan dengan masyarakat yang tidak bisa dilepaskan dari lingkungan. Sudut Pandang sosiologis tidak dapat dipungkiri menjadi sangat penting dalam kajian tentang lingkungan. Selain bersinggungan dengan kondisi geografis, biologis, teknologi, maupun ekonomi, kajian lingkungan tidak dapat dilepaskan dari fenomena sosial-budaya sebuah masyarakat.
Pisau Bermata Dua
Manusia pada kenyatannya hanya dapat membebaskan diri dari alam dengan cara menaklukkan alam kepadanya. Manusia mengatasi ketergantungan dari alam dicapai dengan penguasaan yang terorganisir. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah menjadikan manusia sebagai objek dari penguasaannya sendiri. Perwujudan kebahagiaan sama sekali tergantung pada pemuasan kebutuhan-kebutuhannya yang sebenarnya dan untuk pertama kalinya dalam sejarah, jaman modern ini.
Ciri khas yang menonjol dalam masyarakat industri modern, yaitu peranan ilmu pengetahuan dan teknologi. Rasionalitas dalam jaman kita ini adalah rasionalitas teknologis. Segala sesuatu dipandang dan dihargai sejauh dapat dikuasai, digunakan, diperalat, dimanipulasikan, dan ditangani. Bukan saja benda-benda, alam dan mesin-mesin diperalat, dan dimanipulasikan, tetapi hal yang sama berlangsung juga diseluruh wilayah politik, sosial, dan kultural. Manusia dan masyarakat tidak terkecuali merupakan dari penguasaan dan manipulasi teknologis
Perlu ditekankan bahwa dewasa ini bukan manusia yang menindas manusia, bukan golongan tertentu yang menindas golongan lain. Tetapi terdapat suatu system totaliter yang menguasai semua orang. Dahulu kala pada jaman prateknis dan juga pada awal industrialisasi manusia ditindas manusia, tetapi sekarang ini tidak lagi terdapat orang atau golongan orang yang dapat ditunjukkan sebagai penindas. Sistem teknologi membangkitkan pada manusia keinginan-keinginan yang diperlukan supaya sistem dapat mempertahankan diri dan berkembang terus. Di bidang material manusia dewasa ini sesuka hatinya dapat memperoleh apa saja yang diinginkannya, tetapi ia hanya menginginkan apa yang dikehendaki oleh sistem supaya ia menginginkan produk teknologi tersebut.
Manusia modern mengira bahwa ia bebas sama sekali dan ia hidup dalam dunia yang menyajikan segala kemungkinan yang berlimpah-limpah untuk dipilih serta direalisasikannya. Pada kenyataannya ia dijuruskan saja oleh apa yang ditentukan aparat produksi dan konsumsi, media massa dan publisitas periklanan, dan pengelolaan teknokratis. Manusia berpikir bahwa ia memiliki segala sesuatu yang dikehendakinya, tetapi pada kenyataannya ia menginginkan apa yang dianggap perlu oleh sistem teknologis yang totaliter itu untuk mempertahankan dirinya.
Ilmu pengetahuan dan teknologi bisa menjadi pisau bermata dua, di satu sisi meningkatkan martabat manusia, tapi di sisi lain, melalui rasionalitas teknokratis, ia telah merendahkan manusia dengan pengrusakan lingkungan. Kritik pada masyarakat industri yang menguasai lingkungan, merupakan selangkah lebih maju dan bahkan dipraktekkan oleh environmentalis dan teoritisi teknologi dan alam. Perubahan sosial hendaknya diukur sampai sejauh mana hal tersebut dapat menyelamatkan alam. Hal penting yang diabaikan adalah ketidakmampuan masyarakat modern untuk memahami secara memadai hal-hal yang berhubungan dengan alam.
Problem Klasik
Teknologi dan ilmu mempengaruhi hidup manusia yang memiliki risiko menciptakan dan konsekuensi yang tidak diinginkan untuk lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan, dalam sudut pandang keseharian, dampak merugikan yang diproduksi atas risiko terhadap lingkungan terus menerus semakin terlihat. Di kota-kota di seluruh dunia, orang menggunakan kasa pernapasan secara rutin untuk memerangi polusi udara, dan banjir menjadi rutin terjadi di banyak daerah. Sementara itu, rangkaian penyakit menimpa area pertanian dan peternakan di banyak Negara. Ide tentang masyarakat terkait dengan kelembagaan, norma, aturan yang mengikat dan selalu hirarkis diantara anggota individu dalam kaitannya dengan kepentingan dan tujuan mereka. Resiko budaya, sebaliknya, terletak pada asosiasi non-institusional dan anti-institusional, namun mencakup nilai-nilai substantif .
Solusi
Problema lingkungan memiliki keterkaitan dengan masyarakat sebagai pengelolanya. Sebagai kajian yang yang memberi penekanan pada faktor sosial yang terkait dengan problem sosial, maka salah satu hal penting yang dilakukan adalah memberi kritik pada masyarakat bagaimana ia berinteraksi dengan lingkungan. Masyarakat modern adalah cetak biru dari rangkaian panjang sejarah modernisme. Terdapat banyak paradoksal dalam kebudayaan masyarakat modern. Di tengah pemujaan pada rasionalitas, terjadi berbagai krisis dan kondisi perasaan bertentangan atau ambivalen pada masyarakat modern. Kemiskinan dan kehancuran tata nilai kehidupan, mengiringi janji kesejahteraan dan kemajuan yang digaungkan oleh modernisme. Selain itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah memberikan kontribusi terhadap kerusakan lingkungan.
Penerapan modernisasi dan ideologi pembangunan di negara-negara dunia ketiga, termasuk Indonesia telah menimbulkan dominasinya peran negara dan pemilik modal besar yang berdampak kerusakan lingkungan. Dalam implementasinya, modernisasi dengan dominasi negara dan pemilik kapital memunculkan bias lingkungan yang menimbulkan resiko pada masyarakat.
Masalah lingkungan hidup merupakan kenyataan yang harus dihadapi oleh semua manusia yang ada di muka bumi dewasa ini. Masalah lingkungan hidup merupakan masalah yang kompleks dan harus diselesaikan dengan berbagai pendekatan multidisipliner. Industrialisasi merupakan keberhasilan pembangunan untuk memacu laju pertumbuhan ekonomi, akan tetapi industrialisasi juga mengandung resiko lingkungan, yang memberi risiko pula pada kehidupan manusia.

———- *** ———-

Tags: