Sopir Bus dan Truk di Tulungagung dapat Bantuan Rp 600 Ribu Per Bulan

AKBP Eva Pandia bersama Kepala BRI Tulungagung memberikan secara simbolis pada pengemudi bus bantuan Rp 600 ribu per bulan berupa tabungan dan ATM BRI, Rabu (15/4).

Tulungagung, Bhirawa
Sebanyak 800 awak angkutan umum seperti sopir bus dan sopir truk di Kabupaten Tulungagung menerima bantuan masing-masing Rp 600 ribu per bulan mulai April sampai dengan Juni 2020 mendatang. Bantuan dari pemerintah pusat ini diberikan secara simbolis oleh Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia, pada perwakilan sopir bus di Mapolres Tulungagung, Rabu (15/4).
“Semoga bantuan dapat bermanfaat bagi para pengemudi bus dan truk. Dan kami imbau agar lebih tertib di jalan dan tidak ugal-ugalan,” ujar Kapolres AKBP Eva Gina Pandia usai memberi bantuan secara simbolis.
Menurutnya, setiap pengemudi mendapat bantuan Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan yang berupa tabungan dan ATM BRI. Mereka bisa membeli kebutuhan pokok di tengah pandemi Covid -19 yang berimbas pada penurunan penghasilannya.
“Tabungan BRI tersebut sudah bisa diambil pada bulan April ini dan dibelanjakan di toko-toko atau toko Billing-nya BRI,” papar dia.
Selanjutnya Kapolres AKPB Eva Guna Pandia mengungkapkan pula jika tidak hanya sopir bus atau sopir truk saja yang mendapat bantuan ,tetapi juga para kernet dan mekanik angkutan bus. Apalagi sebagian dari mereka sudah ada yang di rumahkan.
“Hari ini banyak orang yang berpikir untuk naik angkutan umum. Termasuk mekanik angkutan bus yang sementara diberhentikan,” paparnya.
Sementara itu, Kari, pengemudi bus salah satu perusahaan oto bus di Tulungagung menyambut gembira pemberian bantuan tersebut. Menurut dia, bantuan itu dapat mengurangi beban hidupnya setelah penghasilannya menurun drastis.
“Terima kasih bantuannya Bapak Presiden, Bapak Kapolres dan BRI. Pendapatan kami sekarang sudah menurun drastis,” katanya.
Kari membeberkan biasanya ia dalam sebulan dapat bekerja 10 kali pergi pulang (PP) dari Tulungagung ke Jakarta dengan penghasilan sekali PP sampai Rp 600 ribu. “Tetapi sekarang hanya satu kali saja,” tuturnya.
Yang lebih menyedihkan diungkapkan Sunardi. Sopir travel online ini mengaku sekarang sudah tidak dapat bekerja lagi lantaran tidak adanya penumpang. “Terpaksa nganggur sementara karena tidak ada aktifitas lain,” ucapnya. (wed)

Tags: