Sosial Kemasyarakatan dan Keagamaan

Dr Alwi

Dr Alwi
Banyak hal yang baru di Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur sejak dikomandoi Dr Alwi yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, dengan gayanya yang memiliki sisi sosial kemasyarakatan dan keagamaan yang tinggi.
Sebagai sarjana agama dari IAIN Sunan Ampel Surabaya, Alwi memang punya latar belakang agama yang kuat. Karena itu, Ia kerap menjadi imam shalat berjamah di masjid. Bahkan tak jarang juga kerap menjadi khotib shalat Jumat di sejumlah masjid.
“Kegiatan sosial keagamaan saya rutin hampir setiap jumat menjadi khatib di masjid-masjid. Dan saya lakukan memang sejak lama karena dunia saya memang dunia yang dekat dengan dunia sosial kemasyarakatan,” ujar pejabat asli kelahiran Sumenep yang kerap disapa Abah.
Sebelumnya, saat ramadan lalu Alwi juga rutin memimpin tadarus online yang digagas Gubernur Khofifah di lingkungan Dinas Sosial. Usai Ramadhan juga ia melanjutkan kegiatan tadarus pada setiap hari dengan waktu yang cukup singkat namun rutin dilakukan dan terus berjalan hingga kini.
“Dilanjutkan dengan pertimbangan, di masa pandemi ini kan sudah tidak ada lagi apel pagi maupun fingerprint, maka teman teman semuanya tetap diharapkan untuk datang pada 6.30 Wib ke Masjid Dinas Sosial Jatim untuk berkumpul bersama dengan tujuan memperbaiki bacaan dan mempelajarinya secara sederhana. Alhamdulillah, sampai sekarang pukul 7.00 Wib sudah bisa dimulai dan tidak memakan waktu lama, hanya 20 menit,” paparnya.
Ia juga memiliki gebrakan untuk infaq berupa nasi bungkus, yang sebelumnya tidak ada di Masjid Dinsos Jatim. “Sudah berjalan sejak lebaran lalu, ada ngaji bersama ditambahkan infaq nasi bungkus. Ya seiklas mereka dan Alhamdulillah sampai sekarang tidak sampai kosong, selalu saja ada,” katanya.
Sebelumnya, juga ada kebijakan yang Alwi terapkan di Dinsos Jatim, diantaranya mengubah besaran sistem zakat karyawan Dinas Sosial Jatim. “Alhamdulillah kita bisa mengelola. Yang tadinya mereka di gaji Rp. 1.5 juta ditambah Rp 500 ribu dari dana zakat, namun tidak utuh sebagian kita ikutkan BPJS Ketenagakerjaan,” katanya. [rac]

Rate this article!
Tags: