Sosialisasi Bunda PAUD Untuk Membangun Karakter Anak Bangsa

Sosialisasi Program PAUD dengan tema Peran Bunda PAUD Dalam Pendidikan Usia Dini dan Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak" di Aula Anjuk Ladang Pemkab Nganjuk.

Sosialisasi Program PAUD dengan tema Peran Bunda PAUD Dalam Pendidikan Usia Dini dan Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak” di Aula Anjuk Ladang Pemkab Nganjuk.

Nganjuk, Bhirawa.
Pemerintah telah dan akan terus berupaya meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan berupaya melakukan peningkatan kualitas layanan di setiap lembaga PAUD dengan berbagai kebijakan serta strategi yang dijalankan.  Undang-Undang Nomor 23 tahun 2000 tentang Perlindungan Anak mengamanatkan kepada pemerintah untuk memenuhi  hak-hak anak.
Undang-undang tersebut juga mengamanatkan perluasan dan perbaikan keseluruhan perawatan dan pendidikan anak usia dini terutama bagi anak-anak yang sangat rawan dan kurang beruntung, demikian yang diungkapkan Dra. Widyasti Sidhartini, M.Si., Kepala Disdikporada Nganjuk.
Menyikapi betapa pentingnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai program PAUD, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Daerah (Disdikporada) menyelenggarakan sosialisasi Bunda PAUD dengan tema “Peran Bunda PAUD Dalam Pendidikan Usia Dini dan Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak” di Aula Anjuk Ladang Pemkab Nganjuk mulai tangga 24-25 Oktober 2015.
Dra. Widyasti Sidhartini mengatakan, program PAUD adalah salah satu program besar dan utama di lingkungan Kemdikbud sehingga  seluruh komponen masyarakat  benar-benar  harus melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Sosialisasi Bunda PAUD ini  diharapkan bisa menjalin kerja sama antarfigur atau tokoh masyarakat. “Figur-figur  yang telah mendapat predikat bunda PAUD dapat menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap pendidikan anak usia dini serta pemerataan akses layanan dan peningkatan kualitas PAUD;” terang Widyasti Sidhartini.
Kepala Dinas Dikpora Nganjuk juga mengatakan, mengatakan sosialisai Bunda PAUD ini sengaja diberikan, agar mampu menciptakan pendidikan karakter kepada generasi penerus dengan baik. “Pendidikan karakter ini penting diberikan untuk membentuk kepribadian anak-anak bangsa,” tegas Widyasti Sidhartini.
Sebagai narasumber pada sosialisasi ini diantaranya Drs. Totok Isnanto, Kasi PAUD Dinas Pendidikan Provinsi Jatim. Di depan sekitar 300 Bunda PAUD yang terdiri dari Bunda PAUD tingkat kecamatan dan desa, Totok Isnanto mengatakan pendekatan kekerasan pada anak didik harus ditinggalkan. Jika kondisi tersebut selalu dilakukan, siswa akan mengalami trauma dan akan takut untuk pergi ke sekolah. “Jangan memukul atau berkata kasar, termasuk kepada anak yang bandel. Karena itu semua bukan membentuk karakter anak menjadi baik, sebaliknya kian memburuk. Langkah yang baik adalah mengajak anak yang bandel itu berbicara. Anak-anak lebih memahami nasihat dibandingkan kata-kata membentak atau teriakan,” kata Kasi Paud Dinas Pendidikan, Provinsi Jawa Timur tersaebut.
Untuk menciptakan karakter anak, peran orang tua sangat penting, zaman sekarang memang berbeda dimana banyak orang tua yang lebih memberikan materi kepada anak dibandingkan kasih sayang. Kondisi inilah yang kemudian menjadikan anak manja, dan kerap kali melakukan perbuatan yang tidak diinginkan. “Kasih sayang lebih penting diberikan untuk anak-anak terutama yang masih berusia dini. Karena kasih sayang itulah yang akan membentuk karakter mereka,” katanya.
Pendidikan agama juga penting diberikan kepada anak sejak usia dini. Pendidikan agama tersebut akan menjadi pondasi bagi anak, sehingga anak bisa memilah mana yang baik dan buruk untuk dilakukan. [ris,adv]

Tags: