Sosialisasi Komunitas Pecinta Reptil Jombang

Komunitas pecinta reptil di Jombang saat membawa hewan reptil yang sudah jinak untuk dipertontonkan kepada warga.

Pertontonkan Satwa, Berharap Masyarakat Tak Lakukan Perburuan Satwa Liar
Kab Jombang, Bhirawa
Ada saja hal yang bisa dilakukan untuk memberikan penyadaran dan sosialisasi agar masyarakat tidak melakukan perburuan terhadap satwa liar. Salah satunya seperti yang dilakukan sebuah komunitas pecinta reptil dari Kabupaten Jombang yang bernama Ricoper. Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini tak menyurutkan aktifitas mereka.
Para anggota komunitas ini membawa sejumlah hewan reptili untuk dipertontonkan ke hadapan publik di Dam Karet di tepi Sungai Brantas yang berada di Desa Sudimoro, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Minggu (4/10). Tujuan mereka yakni, memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan perburuan hewan liar, terutama hewan reptil.
Sejumlah hewan reptil seperti ular piton, ular boa, biawak, hingga iguana mereka bawa ke lokasi tersebut. Dengan menggendongnya, hewan-hewan yang sudah jinak ini dipertontonkan kepada warga yang tengah mengunjungi lokasi itu. Praktis, aksi mereka pun menyita perhatian warga dan anak-anak yang kebetulan datang ke lokasi tersebut.
Selain untuk menyalurkan hobi, aksi ini sengaja mereka lakukan untuk mengedukasi masyarakat agar mencintai hewan liar, karena selama ini, telah terjadi praktek perburuan hewan liar seperti Biawak maupun Ular di sepanjang Sungai Brantas yang diburu untuk diambil daging dan kulitnya.
Salah seorang anggota komunitas Ricoper bernama Imam Khambali mengatakan, hewan liar seperti Biawak dan Ular memang selama ini dikenal masyarakat sebagai hewan yang galak. Namun kata dia, jika hewan-hewan tersebut bisa menjadi jinak jika dipelihara dan dirawat dengan baik. “Kami hanya sekedar hobi, sekalian edukasi ke masyarakat. Hewan yang dikira galak, ternyata bisa jinak,” kata Imam Khambali.
Imam Khambali menjelaskan, sejumlah reptil di alam liar seperti halnya Ular Piton, Biawak, maupun jenis-jenis ular lainya bisa dijinakkan. Meski begitu, masayarakat juga harus mengenali jenis-jenis ular yang berbisa dan yang tidak berbisa. “Kalau Biawak kan hidup di alam sungai, dia kan makan telur-telur ular berbisa seperti telur Ular Cobra,” jelas Imam Khambali.
Dia berharap kepada masyarakat agar satwa-satwa liar terutama reptil tetap lestari dan tidak terjadi lagi perburuan-perburuan satwa liar di Jombang. “Seperti halnya perburuan Biawak. Jangan lagi dibuat rica-rica, kalau sekedar dibuat untuk obat sih ndak apa-apa,” pungkasnya. [Arif Yulianto]

Tags: