Sosialisasi Pentingnya Pergaulan Sehat

Belakangan ini, maraknya pernikahan dini dikalangan remaja yang terjadi di beberapa daerah tengah santer menjadi perhatian publik dan pemerintah. Melihat realitas demikian tentu tidak bisa dibiarkan, butuh penyikapan dan tindakan konkret pencegahan dari semua pihak, tidak hanya pemerintah namun lingkungan keluarga dan masyarakat tentu tidak bisa lepas agar bisa melakukan tindakan antisipasi pencegahan atas maraknya penikahan dini di kalangan remaja.

Hal tersebut membutuhkan koordinasi yang baik dengan pihak-pihak terkait seperti peranan orangtua, sekolah, lingkungan masyarakat, hingga pemerintah yang berwenang dalam membuat regulasi terkait permasalahan ini. Namun, dari koordinasi pihak-pihak yang ada tersebut, peran keluarga melalui orangtualah yang sangat besar dalam mencegah perkawinan anak. Oleh sebab itu, para orangtua idealnya bisa memberikan edukasi tentang bahayanya perkawinan anak.

Itu artinya, perkawinan anak dapat dicegah melalui pendampingan orangtua terhadap anak-anaknya. Orangtua dapat mengedukasi anak-anak mereka mengenai berbagai dampak negatif yang bisa ditimbulkan dari perkawinan anak. Orangtua juga bisa memberikan pengertian kepada anak-anak mengenai bahaya pergaulan bebas dan mendampingi anak-anak agar terhindar dari pergaulan bebas untuk mencegah perkawinan anak guna menghindari berbagai dampak negatif yang dapat ditimbulkan. Sebagaimana diketahui bahwa perkawinan anak dikhawatirkan membawa dampak negatif, seperti kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, kasus stunting atau kekerdilan pada anak yang nantinya dilahirkan hingga munculnya keluarga miskin baru.

Dilanjutkan, peran aktif dari satuan pendidikan juga dapat berkontribusi positif bagi upaya mencegah terjadinya perkawinan anak. Perhatian dari satuan pendidikan melalui guru di sekolah sangat diperlukan melalui edukasi tentang bahayanya perkawinan anak. Idealnya lagi, sekolah dan orangtua punya ‘bahasa’ yang sama supaya anak-anak memahami apa yang disampaikan kepada mereka terkait risiko pernikahan dini. Selain itu, kesadaran dan cara berpikir kritis serta logis pada remaja itu sendiri perlu ditingkatkan untuk mengingatkan bahwa seks bebas mendatangkan dampak buruk yang berpengaruh besar terhadap masa depan remaja. Oleh karena itu, semua pihak harus melawan doktrin seksual tersebut untuk mencegah prevalensi seks bebas semakin meningkat.

Ani Sri Rahayu
Dosen Civic Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

Tags: