SPAB BPBD Jatim Siap Bentuk Ketangguhan Bencana di Kalangan Santri

Rapat persiapan program SPAB yang digelar di Ruang Tangguh BPBD Jatim, Senin (20/11).

BPBD Jatim, Bhirawa
Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) BPBD Jatim terus digalakkan BPBD Jatim. Penguatan kapasitas ketangguhan bencana ini tidak hanya dilakukan dikalangan pelajar, melainkan juga menyasar para santri di lingkungan pondok pesantren.

Bersama Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SPRB) Jatim, BPBD Jatim memantapkan program SPAB melalui rapat persiapan pada Senin (20/11). Bertempat di Ruang Tangguh BPBD Jatim, rapat ini dihadiri oleh Analisis Kebencanaan Bidang Pencegahan BPBD Jatim, Dadang Iqwandy; Koordinator SRPB Jatim, Wawan Kimiawan dan sejumlah fasilitator SPAB.

Perihal sasaran SPAB, secara terpisah Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto menjelaskan, Jatim selama ini memang dikenal sebagai Provinsi dengan jumlah pondok pesantren yang besar. Sejumlah pondok pesantren ternama juga banyak yang berada di Jawa Timur, dengan sebaran yang hampir merata di semua daerah.

“Sasaran ini sebetulnya juga bukan yang pertama. Karena tahun lalu SPAB BPBD Jatim juga menyasar ke beberapa pondok pesantren,” jelasnya.

Dengan masuknya SPAB di kalangan pondok pesantren, Gatot berharap ketangguhan santri terhadap ancaman bencana bisa meningkat. “Karena beberapa kejadian bencana alam juga pernah menimpa pondok pesantren. SPAB ini sangat tepat menyasar kalangan santri di pondok pesantren,” ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Moch. Chisjqiel menambahkan, peserta SPAB di setiap lokasi tidak hanya berasal dari santri pondok pesantren setempat. Melainkan berasal dari sejumlah pesantren yang berada di sekitar wilayah tersebut. “Jumlah pondok pesantren yang terlibat sebagai peserta nanti bisa berjumlah antara 10 hingga 15 pesantren,” ucapnya.

Senada dengan hal itu, Analis Kebencanaan Bidang Pencegahan BPBD Jatim, Dadang Iqwandy memaparkan, rencana SPAB ini menyasar pondok pesantren di sejumlah titik Wilayah Malang Raya. Diantaranya, Madrasah Aliyah Darul Karomah Singosari Kabupaten Malang; Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqo Ngantang Kabupaten Malang dan Pondok Pesantren Al-Karomah Kepanjen Kabupaten Malang.

SPAB ini, sambung Dadang, rencananya akan dimulai pada 24 November hingga 3 Desember 2023. Guna memantapkan hal

Itu, pihaknya pun melaksanakan rapat persiapan SPAB. Di dalamnya terdapat Tim BPBD Jatim dengan fasilitator SPAB. Khususnya dalam menyusun indikator-indikator SPAB.

“Kami berharap karena memang kesiapsiagaan itu diseluruh sektor pendidikan, termasuk pondok pesantren. Sehingga kesiapsiagaan itu bisa kita bangun di sarana pendidikan keagamaan, seperti pondok pesantren,” pungkasnya. [bed.ina]

Tags: