Spirit Almarhum Terus Mengalir dan Jadi Teladan

Seluruh perangkat Persela, CEO Yuhronur Efendy, manajer , pemain dan supoerter tabur bunga setelah berdoa bersama untuk Almarhum Choirul Huda di Makam Islam Pagerwojo, Lamongan. [Alimun Hakim]

2 Tahun Meninggalnya Choirul Huda
Lamongan, Bhirawa
Dua tahun yang lalu, tepat pada 15 Oktober 2017 sang legenda penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda menghembuskan nafas terahirnya di RSUD Soegiri Lamongan.
Seluruh elemen baik supoerter dan manajemen club melayat ke Makam Almarhum tepatnya di Makam Islam Pagerwojo , Selasa (15/10) sore.Mereka bersama – sama mendoakan almarhum Choirul Huda.
CEO Persela Lamongan Yuhronur Effendy usai doa bersama di lokasi pemakaman menuturkan,
“Kita datang untuk melayat di makam Almarhum Choirul Huda. Bahwa dua tahun yang lalu tepat di menit ke 44 terjadi sebuah tragedi yang mengagetkan kita semua warga Lamongan dan bahkan di seluruh penjuru dunia. Almarhum Choirul Huda meninggal dunia saat pertandingan melawan Semen Padang FC.” tutur Yuhronur.
Yuhronur mengungkapkan sosok Khoirul Huda bisa menjadi sebuah inspirasi dan keteladanan.
Yuhronur berharap semua pihak baik jajaran manajemen, official dan seluruh lapisan supoerter Persela berdoa bersama.
Di kesempatan yang sama pelatih Persela Nil Maizar menginginkan karakter perjuangan yang tanpa lelah dari Almarhum terus mengalir kepada semuanya.
“Satu hal yang saya ingatkan kepada pemain, Dia (Almarhum Choirul Huda) adalah legend Sepak Bola Lamongan yang tidak pernah pindah club , selalu setia berjuang untuk Persela Lamongan. Mudah – mudahan karakter perjuangan yang tanpa lelah tersebut mengalir kepada kita dan para pemain,” ungkap Nil Maizar.
Nil Maizar berharap spirit Almarhum juga menjadi modal penting saat bersua melawan PSIS Semarang pada 18 Oktober besok.
“Mudah – mudahan besok kita melawan PSIS Semarang mampu mempersembahkan terbaik untuk Persela dan almarhum Choirul Huda,” pungkasnya. [aha]

Tags: