Spirit Muraqabatullah

M Ali Misbahul Munir

Oleh:
M Ali Misbahul Munir
Pengasuh Ma’had Nurul Quran (MNQ) Surabaya

Meski tidak ada orang lain yang melihat, seseorang yang sudah niat berpuasa senantiasa menjaga dirinya. Tidak makan dan minum mulai subuh hingga datang waktu magrib. Karena ia yakin dilihat dan diawasi oleh Allah Swt.
Begitu pentingnya kesadaran atas pengawasan Allah (Muraqabatullah), Luqman al-Hakim pun memberikan penekanan terhadapnya ketika menasehati putranya. Disebutkan dalam QS Luqman (31) ayat 16: “Luqman berkata): ‘Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Alloh akan mendatangkannya (membalasnya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui,'”.
Spirit Muraqabatullah yang dilatih selama Ramadan inilah yang hendaknya terus dibawa ke mana-mana. Ke pasar, kantor, rumah, sekolah dan tempat-tempat lainnya. Maka akan lahir akhlaqul karimah karena didasari rasa malu dan rasa takut kepada Alloh ‘Azza Wa Jalla.
Berkaitan dengan itu, Allah lebih menyukai hamba-Nya yang kuat dari pada yang lemah. Allah menyukai keindahan dan orang-orang yang menyucikan dirinya. Maka ketika puasa seorang mukmin tidak harus tampak lemah, loyo serta kurang gairah. Sebaliknya justru sunah manakala ia tampil rapi, semangat dan produktif dalam rangka melahirkan ragam karya yang berfaedah.
Sahabat Ibnu Mas’ud ra berkata: “Rasulullah Saw. berwasiat kepadaku agar di waktu pagi hari saat berpuasa memakai minyak (rambut) dan bersisir, serta jangan sampai pagi hari puasamu dalam keadaan bermuka masam”.
Maka puasa bagi seorang mukmin tidak menghalanginya berangkat ke tempat kerja, kampus, kantor, pasar dan lain sebagainya. Niatnya yang tulus lagi fokus akan mendatangkan pertolongan dari Alloh ‘Azza Wa Jalla. Sehingga semua tugasnya menjadi mudah & barokah.**

Rate this article!
Spirit Muraqabatullah,5 / 5 ( 1votes )
Tags: