Stabilkan Harga Beras, Pemkab Pamekasan Gelar OP


Daftar harga beras Mediun dan Premium dikeluarkan Disperindag Kabupaten Pamekasan.

Pamekasan, Bhirawa
Harga beras jenis Medium, beberapa pekan ini merangkak naik. Akibatnya ibu rumah tangga dan rumah makan mengeluhkan tinggi harga tersebut. Untuk menstabilkan harga beras ini, Dinas Perdagangan & Perindustrian (Disperinda) Kabupaten Pamekasan menggelar Operasi Pasar (OP).
Data di kantor Diperindag Pamekasan, harga beras Minggu 1 bulan Januari 2018, jenis Medium seharga Rp. 11.000/kg, pada Minggu 2 mengalami kenaikan kembali Rp. 11.714/kg padahal Harga Eceran Tertinggi (HET) berkiasar Rp. 9.450/kg.
“Harga beras Medium, tertanggal 18 Januari terus naik sampai kisaran Rp. 12.000/kg. Kenaikannya mendekati HET beras jenis Premium berkisar Rp. 12.800/kg,” jelas Hari Budi Bachtiar, selaku Kasi Promosi & Pemasaran, Kabid Perdagangan Disperindag Pamekasan.
Kepala Disperindag Pamekasan, Bambang Prayogi mengatakan, perkembangan harga beras Medium terus mengalami kenaikan. Pihaknya bersama Sub Dolog Madura menggelar operasi pasar mulai 10 Januari hingga pertengahan awal Maret 2018.
“OP menggunakan cadangan beras milik Pemerintah. Maksudnya, digelontorkan beras Medium melalui distributor, pedagang dan pengecer ini. Agar harga beras jenis Medium ini bisa turun sesuai HET Rp. 9.350/kg,” jelas Bambang Prayogi, Kamis (18/1).
Selanjutnya, Kasi Promosi & Pemasaran, Bachtiar menambahkan, penggelontoran beras Medium dengan harga Rp. 8.100/kg. Beras bisa membanjiri di pasaran, juga harga belinya bisa turun paling tidak dikisaran HET ditetapkan Kementerian Perdagangan seharga Rp. 9.350/kg.
“Pemerintah berharap harga beras Medium turun. Walaupun harganya naik tetapi tidak shignifikan. Ini dipengaruhi musim panen yang terlambat kaerna kondisi cuaca yang tidak stabil. Maka beredarnya beras Medium itu, harga bisa stabil lagi,” tambahnya.
Sementara berapa ton beras untuk operasi pasar dari cadangan beras milik Pemerintah, belum bisa terkonfirmasi. Pihak Sub Dolog Madura di Pamekasan, mulai Rabu (17/1) belum berhasil ditemui. Keterangan Satpam kantor ini, Kasub Dolog ke luar. Sedang Wakasub Dolog, ada keperluan ke Jakarta.
Wakil Ketua HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Pamekasan, H. Moh Nasiriruddin mengatakan, naiknya harga beras, sebenarnya menguntungkan petani. Namun ini dikeluhkan masyarakat yang tidak punya penghasilan tetap. “Mamang harga beras, akhir-akhir ini mengalami kenaikan mencapai 20 persen. Masyarakat banyak yang menjerit, karena bukan hanya Beras yang harga naik tapi diikuti kebutuhan pokok yang lainnya,” ujarnya.
Nasiriruddin mendesak, Pemerintah setempat segera mengambil langkah dengan mengadakan operasi pasar. “Operasi pasar itu bisa mengurangi beban masyakarakat. Naiknya harga beras tersebut teratasi,” ucapnya. [din]

Tags: