Stabilkan Harga Sembako, Bulog Bondowoso Gelar OP

Tampak suasana pelaksanaan operasi pasar yang digelar Bulog di pasar Panarukan Situbondo diserbu pembeli.

Tampak suasana pelaksanaan operasi pasar yang digelar Bulog di pasar Panarukan Situbondo diserbu pembeli.

Situbondo, Bhirawa
Guna ikut menstabilkan harga kebutuhan sembako, Perum Bulog Sub Divre Bondowoso, menggelar operasi pasar (OP), kemarin. Agenda OP yang direncanakan sebulan penuh itu dimulai 30 Juni hingga 26 Juli 2014 mendatang.
Sasaran OP sendiri di dua pasar yang ada di Situbondo, diantaranya Pasar Panarukan dan Pasar Mangaran. Tak pelak, OP yang rutin diadakan setiap tahun tersebut menjadi buruan para ibu rumah tangga untuk mendapatkan bahan pokok di awal ramadan 1435 H ini.
Saat dibuka OP pertama kali di Pasar Mangaran, sekitar pukul 06.00 wib, kemarin, Kamis (10/9). Bulog menyediakan sejumlah komoditas kebutuhan pokok masyarakat, diantaranya, beras, gula, tepung dan minyak goreng (migor). Sembako yang dijual tampak lebih murah dari harga pasaran, karena komoditas tersebut mendapat subsidi dari pemerintah. “Semua warga yang membeli dibatasi maksimal 2 kg tiap produk sembako,” aku salah satu warga bernama Muhlisin, kemarin.
Kepala Perum Bulog Sub Divre Bondowoso, Arjun Ansol Siregar, mengatakan, untuk harga minyak goreng dijual Rp 8.750/kg; tepung terigu Rp 6.800/kg; gula Rp 8.500/kg dan beras dilepas Rp 7.500/kg.
“Dengan OP ini kami sangat optimis, harga kebutuhan pokok khusus di Kabupaten Situbondo bisa stabil. Yang terpenting lagi OP ini bisa memenuhi kebutuhan sembako dibulan ramadan serta menjelang lebaran,” tegas pria asli Medan, Sumut itu.
Masih kata Arjun, pelaksanaan OP mengacu pada perintah Pemprov Jatim kepada Divre Bulog Jatim. Selanjutnya, kata Arjun, Divre Bulog Jatim mengisntruksikan semua Sub Bulog yang ada di Provinsi Jatim menggelar OP dibulan ramadan ini. “OP ini memang juklaknya dari Pemprov Jatim, untuk segera menggelar OP diseluruh Kabupaten/Kota se Jatim. Dalam petunjuk tehnis itu juga disebutkan, Sub Divre menggelar OP, minimal di dua pasar. Untuk Situbondo kami sengaja menggelar di Pasar Panarukan dan Mangaran, karena mengikuti saran dari Disperindag Situbondo,” urai Arjun, dengan didampingi Kahumas Bulog Suratmin.
Disamping untuk mengendalikan inflasi, kegiatan OP tersebut digelar-papar Arjun-untuk memudahkan akses masyarakat mendapatkan kebutuhan sembako, terutama dibulan suci ramadan ini. “Tiap komoditas memiliki besaran subsidi yang berbeda. Misalnya saja, minyak goring mendapatkan subsidi Rp 200 dari harga Rp 8.750; lalu tepung terigu disubsidi Rp 500 dari harga Rp 6.800. Sisanya gula disubsidi Rp 750 dari harga Rp 8.500 dan terakhir beras disubsidi RP 250 dari harga Rp 7.500,” pungkas Arjun. [awi]

Tags: