Stamet BMKG ke Sepuluh Berdiri di Jatim

Plt. Kepala BMKG, Dr. Widada Sulistya, DEA saat menyerahkan cinderamata pada Bupati Tuban H. Fathul Huda usai peresmian Stamet BMKG Kelas III Tuban di Desa Kali Untu, Kecamatan Jenu Tuban.

(Stamet Perak Pindah di Tuban)
Tuban, Bhirawa
Stasiun Meteorologi (Stamet) Kelas III Tuban, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur diresmikan Bupati Tuban, H. Fathul Huda dan Plt. Kepala BMKG, Dr. Widada Sulistya, DEA, kemarin (4/10). Stamet kelas III ini berlokasi di Desa Kali Untu,  Kecamatan Jenu Tuban.
Diterangkan Widada, bahwa Stamet BMKG Tuban adalah relokasi Stamet BMKG yang sebelumnya berada di Perak Surabaya. Dipindahkanya Stamet ini menurut adalah dengan beberapa pertimbangan diantaranya karena adanya potensi layanan yang tinggi di wilayah utara.
“Layanan akan diberikan setiap sepuluh hari, dimulai tanggal dua Oktober kemarin sudah dapat diakses informasi cuaca, seperti adanya bencana kekeringan juga dapat terpantau sehingga segera dapat diantisipasi,” kata Plt. Kepala BMKG ini.
Adanya Relokasi ini juga didukung oleh Hj. Sadarestuwati, SP, M.MA, anggota Komisi V DPR RI. Menurutnya relokasi stamet tersebut dipandang sudah tepat, karena memang di lokasi sebelumnya di Perak Surabaya sudah tidak layak. Selain itu relokasi ini juga dapat mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Karena BMKG dalam maidnset masyarakat dipikir hanya dibutuhkan untuk informasi laut dan udara saja, padahal informasi BMKG sangat bermanfaat juga untuk petani, terkait ketepatan tanam di kurun waktu dan musim pada berbagai wilayah” ujar Estu sapaan Akrabnya
Estu juga menambahkan bahwa sebenarnya BMKG seharusnya berada di semua Kabupaten, namun karena adanya beberapa keterbatasan, di Jawa Timur baru ada Sepuluh Stamet dan sekarang di Tuban dari relokasi stamet Kelas III Perak.
“Semua Informasi dari BMKG diharap dapat dirasakan oleh masyarakat terutama petani dan nelayan, Informasi BMKG tersebut sebagai pilot projek informasi Pertanian dan perikanan di Indonesia.” Jelas Estu.
Sementara itu Bupati Tuban mengungkapkan rasa terima kasih atas berdirinya Stamet di Kabupaten Tuban, menurutnya wilayah Kabupaten Tuban sangatlah efektif digunakan sebagai transportasi laut, sehingga saat ini terdapat beberapa pelabuhan.
Bupati berharap dengan adanya stamet BMKG di Tuban, juga mampu memberikan prediksi yang akurat dengan tingkat akurasi yang tinggi, prediksi yang mendekati kebenaran dan juga berperan sebagai early warning system (peringatan dini) bagi masyarakat tuban sehingga resiko dampak bencana dapat di minimalisir.
“Semoga kehadirannya di Tuban akan semakin memperkuat hubungan kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan juga BPBD Tuban. Informasi-informasi terkait dengan cuaca, iklim bahkan gempa bumi diharapkan akan semakin mudah dan cepat didapatkan untuk wilayah tuban” Ujar Bupati
Informasi tentang cuaca, menurut Bupati selain digunakan untuk penanggulangan bencana, juga digunakan untuk membantu para nelayan dalam kegiatan penangkapan ikan, di saat angin kencang dan ombak yang tinggi para nelayan tidak akan berani melaut sehingga perlu adanya informasi dini terhadap tinggi gelombang laut.
Informasi tinggi gelombang juga akan membantu pada sektor perhubungan laut, dimana transportasi laut akan semakin lancar dan aman dengan adanya informasi cuaca maritim dari BMKG, sehingga resiko kecelakaan dilaut juga dapat dikurangi dan dicegah.
Sedangkan untuk informasi iklim akan sangat membantu para petani yang berada di 20 kecamatan di Kabupaten Tuban, menurut Bupati adanya informasi kapan musim hujan dan kapan musim kemarau yang tepat dan akurat maka akan sangat membantu para petani dalam menentukan pola tanam dan tentunya diharapkan juga akan meningkatkan hasil pertanian para petani di wilayah kabupaten tuban.
“Dengan info cuaca dan iklim tersebut, akan sangat bermanfaat utk mendeteksi kekeringan di semua wilayah, sehingga Pemkab dan masyarakat terutama petani,” Pungkas Bupati Tuban. (Hud)

Tags: