Standard Chartered Bank Indonesia Raih Laba Rp 341 Miliar

Direksi Standard Chartered Bank Indonesia terlibat diskusi serius.

Surabaya, Bhirawa
Standard Chartered Bank Indonesia (BI) meraih momentum perbaikan positif dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 341 miliar pada triwulan pertama tahun 2018. Angka tersebut meningkat sebesar 214% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Rino Donosepoetro, Chief Executive Officer, Standard Chartered Bank Indonesia, Kamia (17/5) kemarin mengatakan, tahun lalu merupakan tahun transformasi bagi Bank. “Kami meletakkan landasan untuk pertumbuhan bisnis yang jauh lebih baik dengan memformulasikan strategi baru Bank di lima tahun mendatang,” ungkapnya.
Pelaksanaan strategi sejak awal tahun ini lanjutnya, menghasilkan perbaikan signifikan dari kinerja keuangan Bank dibanding kuartal pertama tahun lalu. Hal ini juga ditopang dengan menguatnya fundamental ekonomi nasional serta memanfaatkan keahlian dan jaringan internasional Bank.
Melihat hasil yang baik tersebut, optimis target di tahun ini akan tercapai. Perolehan laba bersih yang meningkat signifikan ditopang oleh beberapa pencapaian aspek keuangan, di antaranya adalah, total pendapatan bunga bersih Bank meningkat 9%, dimana sebagian besar merupakan kontribusi dari produk Transaction Banking dan bisnis Wealth Management, dimana masing-masing tumbuh sebesar 32% dan 16% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Beban operasional menurun hingga 6%. Hal ini menunjukkan hasil nyata dari usaha efisiensi yang
dilakukan Bank. Penting sekali bagi Bank untuk tetap menjaga kondisi ini, dan terus melestarikan budaya
efisiensi biaya di Bank kita secara konsisten mendorong pemikiran smart spending.
Selain itu, total aset Bank di kuartal pertama telah meningkat sebesar 4% y.o.y dengan kualitas aset yang lebih baik. Hal ini ditunjukkan dengan NPL gross yang lebih rendah, yaitu sebesar 3.9% dibandingkan
periode yang sama di tahun lalu, yaitu sebesar 5.8%.
Meskipun beban kerugian penurunan nilai seringkali paling rendah di kuartal pertama, namun ini menunjukkan perkembangan yang baik dan tetap menjadi pengingat untuk terus berupaya menurunkan tingkat gross NPL kita di sepanjang tahun 2018 dengan selalu menerapkan prinsip kehati-hatian.
Sementara itu, Anwar Harsono, Chief Financial Officer, Standard Chartered Bank Indonesia, menambahkan, Cost to Income Ratio (CIR) Bank membaik dari 65.3% menjadi 56.6%, hal ini seiring dengan penurunan biaya sebesar Rp 33 milyar dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Selain itu dipengaruhi juga dengan kenaikan pendapatan berbasis komisi bersih (net fee-based income) sebesar Rp 83 milyar atau meningkat 24% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Sementara itu, permodalan Bank tetap terjaga sehat di kisaran level 19 persen. [ma]

Tags: