Status Gunung Bromo Naik Jadi Siaga

Gunung Bromo semburkan Asap tebal,  status Gunung Bromo naik dari  Waspada (Level II) menjadi siaga.

Gunung Bromo semburkan Asap tebal, status Gunung Bromo naik dari Waspada (Level II) menjadi siaga.

(19 Desa Masuk Kawasan Rawan Bencana)
Probolinggo, Bhirawa
Sejak Sabtu terekam di Seismik adanya gempa-gempa vulkanik secara beruntun. Sebelumnya tidak ada, untuk itu  Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Bromo, dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III), mulai Senin 26/9 kemarin. Terdapat 19 desa masuk kawasan rawan bencana.
Dengan status Siaga, radius aman bagi masyarakat dari wisatawan juga bertambah dari semula 1 kilometer dari kawah aktif, menjadi 2,5 kilometer dari kawah aktif. Laporan Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bromo ke PVMBG juga kian intens. Hal ni diungkapkan Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api pada PVMBG, Gede Suantika, Selasa (27/9).
PVMBG mencatat ada 63 kali gempa vulkanik dangkal selama Sabtu. Selain itu juga terekam adanya ‘penggelembungan’ pada tubuh Gunung Bromo. “Ini yang menyebabkan status Bromo dinaikkan menjadi Siaga,” ujarnya.
Dimana penggelembungan terekam dengan menggunakan cara manual, pasalnya alat Data Logger hilang dicuri maling di kaldera Lautan Pasir Gunung Bromo, Minggu (18/9) lalu. Minggu (25/9), amplitudo maksimal gempa tremor di Seismik meningkat.
Sebelumnya hanya 1 milimeter, menjadi 4 milimeter pasca terjadinya 63 kali gempa vulkanik dangkal. “Untuk hari ini, tremornya turun lagi jadi 2 hingga 3 milimeter,” katanya.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi, menyikapi kenaikan status Gunung Bromo dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo bertemu para pemangku kepentingan (stakeholder) di kawasan Gunung Bromo, Selasa (27/9) ini.
Meliputi Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bromo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), para pelaku atau penyedia jasa wisata, dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo. Dibicarakan langkah-langkah yang akan diambil terkait peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Bromo.
Sebanyak 19 desa di Kabupaten Probolinggo masuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III erupsi Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut. “Kami sudah memetakan tiga KRB untuk erupsi Gunung Bromo di Probolinggo yakni KRB I dalam radius 5 kilometer, KRB II radius 10 kilometer, dan KRB III radius 15 kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo,” paparnya.
Dari 19 desa yang masuk KRB III yang tersebar di tiga kecamatan yang terdampak erupsi Gunung Bromo yakni 11 desa di Kecamatan Sukapura, lima desa di Kecamatan Sumber, dan tiga desa di Kecamatan Lumbang.  “Total jumlah penduduk yang berada di 19 desa di lereng Gunung Bromo tersebut sebanyak 37.000 jiwa dengan jumlah 11.982 kepala keluarga,” tambahnya. [wap]

Rate this article!
Tags: