Salah satu ruangan kantor OPD lingkup Pemkab Tulungagung yang disetrilisasi dengan penyemprotan cairan disinfektan.
Mengantisipasi terbentuknya klaster perkantoran, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung mengintensifkan dan meningkatkan upaya sterilisasi di kantor-kantor lingkup Pemkab Tulungagung. Sterilisasi dengan penyemprotan cairan disinfektan.
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rohmad, Minggu (1/11), mengakui ada peningkatan intensitas sterilisasi di perkantoran lingkup Pemkab Tulungagung. “Jika sebelumnya ada yang dua minggu sekali, sekarang satu minggu sekali,” ujarnya.
Sterilisasi di perkantoran lingkup Pemkab Tulungagung ini dilakukan setelah semua ASN pulang kantor. Semua ruang disemprot dengan cairan disinfektan.
Sebelumnya, Wajubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Galih Nusantoro, mengatakan hal yang sama. Ia menyebut pengintensifan sterilisasi itu sebagai upaya antisipasi terbentuknya klaster perkantoran di lingkup Pemkab Tulungagung.
“Penyemprotan disinfektan dilakukan seminggu sekali. Kalau sampai ada yang terkonfirmasi (positif), bisa lebih dari dua kali seminggu penyemprotannya di kantor yang terkonfirmasi,” paparnya.
Pengintensifan sterilisasi, lanjut Galih, melengkapi kebijakan Pemkab Tulungagung lainnya yang telah diterapkan untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tulungagung. Seperti penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat bagi ASN, penerapan kembali work from home (WFH) bagi ASN berstatus staf di masing masing OPD dan pengurangan jam kerja bagi pejabat struktural yang tetap menjalani work from office (WFO) sehingga meminimalkan interaksi langsung antar ASN.
Galih berharap kebijakan yang diambil Pemkab Tulungagung bisa meminimalkan potensi terjadinya penyebaran Covid-19 pada ASN di lingkup Pemkab Tulungagung. “Upaya-upaya ini terus akan dilakukan sampai nanti ada instruksi baru dari gugus tugas. Patokannya hasil dari evaluasi kerja selama ini,” ucapnya. (wed)
