STIAMAK Cetak Pekerja Ahli Kepelabuhanan Era MEA

 Iwan Sabatini (2 dari kanan) saat turut mengikuti Kuliah Umum STIAMAK bersama Dirut PT TPS dan Direktur SDM Umum PT Pelindo III, serta ratusan mahasiswa STIAMAK.

Iwan Sabatini (2 dari kanan) saat turut mengikuti Kuliah Umum STIAMAK bersama Dirut PT TPS dan Direktur SDM Umum PT Pelindo III, serta ratusan mahasiswa STIAMAK.

Surabaya, Bhirawa
Kesepakatan hubungan kerjasama tanpa batas tingkat Asean yang kerap disebut Masyakarat Ekonomi Asean (MEA) terus bergulir di semua lini, termasuk dunia pendidikan.
Perguruan tinggi asing semakin banyak menawarkan paket pendidikan melalui pameran atau kerjasama langsung dengan sekolah lanjutan di tanah air.
Persaingan antar perguruan tinggi, tak terkecuali lembaga pendidikan atau perguruan tinggi asing itu cukup dirasakan managemen Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi dan Manajemen Kepelabuhanan (STIAMAK) Surabaya.
Iwan Sabatini, Ketua STIAMAK,  mengungkapkan, mereka kerap menggelar pameran sendiri di beberapa hotel. “Kita harus siap bersaing secara terbuka dan tidak mungkin bersembunyi,” kata Iwan Sabatini, SSabtu (9/7).
STIAMAK, lanjut Iwan, merupakan mesin pencetak tenaga ahli kepelabuhanan yang telah siap menghadapi persaingan global tersebut.
Terobosan yang dilakukan diantaranya dengan mengadakan kuliah umum sebulan sekali, menghadirkan narasumber dari para pimpinan PT Pelabuhan III (Persero), mulai tingkat General Manajer (GM), para direktur anak perusahaan, sampai Direksi Pelindo III, bahkan praktisi bisnis pelabuhan dan dari luar kepelabuhan.
“Dengan kuliah umum setiap bulan dan narasumber yang sangat beragam menjadikan kekayaan keilmuan mahasiswa semakin kuat,” ujar Iwan.
“Kuliah umum sangat berbeda dengan kuliah regular,” lanjutnya. Kuliah regular banyak mengulas referensi buku dan kepustakaan, menyerap konsep dan komparasi pemikiran, sedangkan kuliah umum lebih banyak menyerap paparan fakta dan aktualita peristiwa.
Dengan memadukan referensi kepustakaan dan fakta aktualita menjadikan mahasiswa lebih peka dan tanggap terhadap percepatan perubahan, seperti perubahan pada bisnis di pelabuhan sekarang ini.
Pembangunan dan pengembangan pelabuhan di Indonesia semakin baik. Kondisi pelabuhan sudah sangat berubah. Yang paling terasa dari perubahan tersebut, kata Iwan, adalah sistem manajemen pengelolaan pelabuhan.
Dia mencontohkan tentang penerapan teknologi terbarukan berupa elektrifikasi peralatan bongkar muat. Kemudian pembangunan terminal ramah lingkungan (green port).
Selain itu juga perubahan sistem pelayanan dari konvensional yang ditandai serba kertas dan diselesaikan face to face ke teknologi informasi yang ditandai dengan percepatan dan efisiensi waktu dan biaya.
“Itulah yang menjadi salah satu alasan kenapa STIAMAK harus mengadakan kuliah umum setiap bulan, karena percepatan terjadi begitu cepat,” tegas Iwan.
Dalam kuliah umum, narasumber yang sudah sharing knowledge diantaranya Toto Heli Yanto (Direktur Sumber Daya dan Umum Pelindo III), Utami Prasetiawati (Direktur PT Indra Jaya Swastika), dan Prasetyadi (Dirut PT Terminal Teluk Lamong).
Juga, Dothy (Dirut PT Terminal Petikemas Surabaya), Erol Jonathan (CEO Radio Suara Surabaya), Putut Sri Muljanto (Dirut PT BJTI), serta beberapa GM Pelindo III.
Kuliah umum pada bulan Juni lalu, yang berlangsung di Kanpus Pelindo III, adalah yang ke-22.
Selain mengadakan kuliah umum, STIAMAK juga telah melakukan perjanjian kerjasama dengan sejumlah perusahaan kepelabuhanan, termasuk perusahaan pelayaran.
Perjanjian kerjasama itu, bila perusahaan-perusahaan tersebut membutuhkan tenaga kerja, mereka akan memprioritaskan atau mengtest lulusan STIAMAK terlebih dulu. Ini karena lulusan STIAMAK telah terdidik, terlatih dan banyak mendapat pengetahuan tentang kepelabuhanan dan pelayaran.
Disebutkan, jumlah mahasiswa/mahasiswi STIAMAK sekarang sekitar 400 orang. Mereka, 50% diantaranya kawula muda, dan 50% lainnya para aktivis di Pelabuhan Tanjung Perak, atau yang telah bekerja di perusahaan pelayaran, forwading, organisasi transportasi, pegawai Pelindo III, dan anak/cucu perusahaan Pelindo III.
“Selain itu diantara mereka ada 60 putra-putri daerah utusan Pelindo III dari cabang-cabang. Mereka pegawai pilihan untuk ikatan belajar hingga memperoleh gelar S1,” kata Humas STIAMAK, M Fail.
Pada tahun akademik 2016/2017, Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah bendera Pelindo III ini berencana membuka gelar diploma tiga (D-3) dengan program studi logistik.
Dan pada September nanti, PTS yang kampusnya satu lokasi dengan Sekolah Barunawati di Perak Barat ini berencana mewisuda sekitar 100 lebih mahasiswanya. [ma]

Tags: