Stok Beras di Kabupaten Malang Ditengah Pandemi Covid-19 Masih Aman

Kepala DTPHP Kab Malang Budiar Anwar

Kab Malang, Bhirawa
Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang, telah menyatakan jika stok beras di Kabupaten Malang aman, meski ditengah pandemi Corona Virus Diseases (Covid-19). Karena para petani di kabupaten setempat, sejak bulan Maret 2020 mulai melakukan panen padi, dan panen tersebut hingga bulan Mei 2020.
Hal ini disampaikan, Kepala DTPHP Kabupaten Malang Budiar Anwar, Selasa (7/4), kepada wartawan. Diungkapkan, meski di wilayah Kabupaten Malang terjadi wabah Covid-19, justru para petani tetap melakukan panen raya padi. Sedangkan para petani kini lebih memilih untuk melakukan kegiatan ke sawah, karena di bulan April 2020 ini memasuki masa panen. “Untuk stok beras di Kabupaten Malang bisa dipastikan aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Menurut dia, para petani di Kabupaten Malang ditengah wabah Covid-19, tetap melakukan pekerjaannya di sawah. Hal ini selain untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri, juga untuk memenuhi ketersediaan beras di Kabupaten Malang. Dan mereka bekerja di sawah, tetap mematuhi Standar Operasional Prosedure (SOP), seperti menjaga kebersihan dan jaga jarak dengan orang lain saat berada di sawah. Sehingga dengan mematuhi SOP, maka para petani bisa mengantisipasi tertularnya Covid-19.
“Ketersedian beras di Kabupaten Malang, kami predisksikan cukup 2-3 bulan. Namun, untuk stok beras di Gudang Bulog cukup memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Malang hingga enam bulan,” terang Budiar.
Dia juga menyatakan, Kabupaten Malang pada tahun 2019 surplus beras. Sehingga kita harapkan pada tahun ini, Kabupaten Malang tetap bertahan sebagai daerah di Jawa Timur (Jatim) sebagai lumbung padi dan beras. Sedangkan penggilingan padi yang ada di kabupaten ini, setiap hari telah melakukan penggilingan padi seberat 4-5 ton beras. Selain itu, masing-masing Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang tersebar di 33 kecamatan, telah menyetok beras rata-rata seberat 30-40 ton beras.     
“Dengan begitu kami pastikan, bahwa untuk ketersedian beras di Kabupaten Malang ditengah wabah Covid-19 masih aman. Dan untuk harga gabah di kabupaten ini paling tinggi Jatim. Sehingga hal ini berdampak pada semangatnya para petani dalam memproduksi padi,” tegas Budiar.
Ditempat terpisah, Camat Tirtoyudo, Kabupaten Malang Ichwanul Muslimin membenarkan, jika harga gabah premium kering giling ditingkat petani di wilayah Kecamatan Tirtoyudo, kini ada kenaikan. Dan berdasarkan informasi dari beberapa Gapoktan di wilayah Kecamatan Tirtoyudo, bahwa harga gabah kering giling saat ini mencapai Rp 4.600-Rp 5.700 per kilogram (kg). Sehingga ditengah wabah Covid-19 ini, di wilayahnya untuk sementara ini tidak kekurangan akan kebutuhan bahan pokok.
“Dan pihaknya juga sudah melakukan himbauan kepada masyarakat agar dalam pandemi Covid-19 ini, tidak panik. Karena untuk kebutuhan pangan di Kabupaten Malang masih relatif aman. Bahkan, stok beras di Gudang Bulog masih mencukupi hingga enam bulan,” paparnya. [cyn]

Tags: