Stok Beras Menipis, Harga Makin Melambung

Pedagang alami penurunan omzet lantaran harga beras yang naik tajam.

Pedagang alami penurunan omzet lantaran harga beras yang naik tajam.

Kota Kediri, Bhirawa
Panen raya di beberapa daerah, ternyata belum mampu untuk menghadang naiknya harga beras, bahkan saat ini di kabupaten/kota stok beras menipis. Kondisi ini dikeluhkan oleh para pedagang maupun pembeli.
Harga beras di Kota Kediri dalam 3 pekan terakhir terus melonjak akibat banyaknya beras yang dikirim keluar daerah dan mundurnya panen raya diwilayah setempat.
Dari Keterangan Pedagang Beras di Pasar Tradisional Bandar Asiah, harga beras jenis 46 berkisar Rp 9300 harga sebelumnya yang hanya Rp 8000, Jenis Bengawan sekarang Rp 51 ribu per lima kilo dari harga sebelumnya yang hanya Rp 46 ribu, sementara Jenis Bramo yang sebelumnya Rp 87 ribu naik Rp 10 ribu
“Sulit sekali mencari beras saat ini, biasanya saya bisa kulakan mencapai 2 ton sekarang hanya bisa 5 kwintal saja, kasian pembeli, dan ini terjadi sejak 3 minggu yang lalu” kata Asiah, Selasa (24/2).
Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Kota Kediri Yeti mengatakan, saat ini pihaknya sudah mengajukan surat ke Bulog Divre Kediri agar segra menggelar operasi pasar, namun hal iru terbentur aturan dari kementrian perdagangan, karena untuk mengadakan operasi pasar harus ada beberapa tahapan yang harus dilewati. “Kita sudah mengajukan operasi pasar ke Bulog, namun terkendala aturan dari Kementrian, jalan satu-satunya memeprcepat pendistribusian Raskin, untuk mengurangi beban di Masyrakat” kata Yeti saat sidak ke Gudang Bulog.
Sedangkan Waka Sub Bulog Divre Kediri Gandi mengaku jika meskipun Bulog memiliki stok beras, namun keperuntukanya bukan untuk Operasi Pasar, menurutnya Stok beras yang ada sebanyak 22500, namun staok itu untu raskin dan bencana. “Namun jika ada perintah dari Mentri Perdagangan untuk menggelar Operasi pasar  kita tetap bisa menggunakan stok beras tersebut untuk operasi pasar. “ tandas Gandi.
Kondisi sama juga terjadi di Bojonegoro, walau di beberapa desa panen raya, namun harga beras mencapai Rp 11.500 Per kg.
Harga beras jenis medium naik berkisar Rp 400 sampai Rp 500 per kilogram. Kenaikan ini diperkirakan masih terus berlanjut hingga awal bulan depan saat memasuki masa panen raya.
Salah satu pedagang di Pasar kota Bojonegoro, Anita mengatakan, harga beras terus mengalami kenaikan sejak sepekan  terakhir. Kenaikan beras ini terjadi karena stok beras yang diterima pedagang minim.
Ia mengatakan, saat ini harga beras kualitas rendah sudah berkisar Rp 9.000 per kilogram  semula hanya menyentuh Rp 8.000 per kilogram. Untuk harga beras dengan kualitas sedang mencapai harga Rp 9.500 sampai dengan Rp10.000 per kilogram. Sedangkan harga beras super yang semula Rp10.500 sekarang ini naik menjadi Rp11.500 per kilogram. “Hampir harga semua bahan pokok terutama beras terus mengalami kenaikan rata-rata Rp 500 per kilogram,” ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bojonegoro, Basuki mengatakan, kenaikan beras yang sepekan terakhir ini terjadi hanyalah fluktuasi sementara.  “ Artinya, harga beras akan kembali normal dalam waktu yang tidak lama,” katanya.
Saat ini, harga gabah kering giling di tingkat petani mencapai Rp 4.500 per kg, naik dari sebelumnya Rp 4.200 per kg. Kenaikan tersebut dipicu oleh semakin menipisnya gabah di tingkat petani. Terlebih, hujan yang terus mengguyur di wilayah Bojonegoro dan sekitarnya menyebabkan proses pengeringan gabah menjadi lebih lama.

Dilarang Panik
Menipisnya stok beras yang berdampak kenaikan harga juiga terjadi di Kota Malang. Roni  Abdulah, salah satu pengusaha penggilingan padi mengatakan, sudah beberapa hari ini pihaknya tidak melakukan penggilingan, stok gabah di gudang dia sudah habis dan belum ada kiriman dari distributor.”Sudah empat hari mas kami tidak giling padi, nunggu stok masih kosong,” kata dia.
Kelangkaan stok beras di wilayah Kota Malang membuat harga beras di pasaran mengalami kenaikan. Di Pasar Sukun Kota Malang misalnya, harga beras mengalami kenaikan antara Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per kilogramnya.
Kepala Disperindag kota Malang, Triwidyani Pangastuti, menyatakan jika kenaikan beras di Kota Malang ini masih dalam tahap wajar. Pihaknya terus melakukan operasi pasar untuk menjaga stabiltas harga pasar. “Yang paling penting masyarakat jangan panik stok beras masih aman. Kami akan terus melakukan operasi pasar agar harga stabil,”tuturnya. [bas,van,mut,wil]

Tags: