Stok Darah PMI di Kabupaten Tuban Aman

H. Qomarrudin, S.Ag Kepala MTs Negeri Tuban saat melakukan dornor darah di Kantor PMI Tuban. (khoirul Huda/bhirawa)

H. Qomarrudin, S.Ag Kepala MTs Negeri Tuban saat melakukan dornor darah di Kantor PMI Tuban. (khoirul Huda/bhirawa)

Tuban, Bhirawa
Empat hari terakhir, stok golongan darah jenis O di Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Tuban kosong. Akibatnya, keluarga pasien yang membutuhkan jenis golongan darah tersebut harus mencarinya dengan susah payah, bahkan hingga luar kota.
Berkat kabar dari jejaring sosial (facebook dan Tweeter) yang beredar sebagian masyarakat yang sadar masyarakat dan memiliki darah golongan tersebut berduyun-duyun ke PMI Tuban. “Ini saya dapat broadcast (BC) dari teman di HP, karena jenis darah saya seperti yang dibutuhkan saya langsung ke PMI dan kebetulan sudah waktunya donor,” kata Qomarrudin yang juga menjabat sebagai Kepala MTs Negeri Tuban.
Qomarrudin yang juga mantan ketua Pipinan Anak cabang (PAC) GP Ansor Kecamatan Senori kali ini tidak sendirian. Ia mengajak teman kerja supaya turut menyumbangkan darah yang stoknya sedang kosong. “Saya tidak sendirian, semua guru dan teman-teman saya ajak untuk donor,”terang Qomarrudin.
Dari pantaun Bhirawa mulai Sabtu (9/1) siang hingga Minggu (10/1) di kantor UTD PMI yang bersebelahan dengan Kantor Balai Wartawan selalu dipenuhi pendonor. Data dari petugas saat ini darah 0 sudah mencapai 44 kantong, golongan A ada 19 kantong, B 65 kantong dan AB ada 39 kantong. Jumlah ini lebih banyak dari empat hari sebelumnya. Dimana untuk golongan sarah O tidak tersedia.
Petugas UTD PMI Tuban, Agus Harjunadi mengatakan, kini semua jenis golongan darah stoknya sudah ada. Namun, bukan berarti stok darah sudah aman. Justru kini petugas terus sosialisasi pada organisasi atau komunitas dan masyarakat supaua mereka rutin donor. Karena pasien yang membutuhkan darah sangat banyak. “Contohnya dari 44 kantong darah O, 14 di antaranya sudah diindent oleh keluarha pasien. Karena pasien sangat kritis. Ini menunjukkan kalau stok darah belum termasuk aman,” ungkap Agus.
Menurutnya, dengan banyaknya pasien yang menbutuhkan darah, petugas meminta kepada masyarakat supaya berpartisipasi mendonorkan darahnya. Supaya pasien secepatnya mendapatkan bantuan darah dan sakitnya segera tertangani. “Kami harap pada masyarakat juga turut aktif donor, supaya pasien yang membutuhkan darah segera mendapatkan darah,” Agus Harjunadi. [hud]

Tags: