Stop Kebiasaan Lama, Lanjutkan Kerja Nyata

Suasana pelayanan administrasi kependudukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Lamongan. [suprayitno/bhirawa]

Suasana pelayanan administrasi kependudukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Lamongan. [suprayitno/bhirawa]

Lamongan, Bhirawa
Bupati Fadeli di periode kedua memimpin Lamongan bersama Wakil Bupati Kartika Hidayati menandaskan semua aparatur Pemkab Lamongan, mulai dari staf hingga pejabatnya sekalipun, harus bekerja untuk melayani masyarakat, harus bekerja yang nyata demi sejahteranya Lamongan.
Pola kerja yang melayani dan bekerja nyata ini bahkan sudah mulai dirintis olehnya sejak periode pertama putra asli Lamongan ini memimpin. Itu ditunjukkan dengan diterimanya Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha atas kinerja yang sangat tinggi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dari Presiden RI Joko Widodo pada April 2015 lalu.
Penghargaan ini menjadi tonggak dimulainya orde aparatur Pemkab Lamongan sebagai pelayan masyarakat dengan terus bekerja nyata. Berbeda dengan penghargaan lain dari pemerintah pusat yang hanya menilai satu bidang kerja saja, penghargaan ini diberikan atas dasar penilaian pada semua bidang yang harus diurus pemerintah daerah.
Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha ini hanya diberikan kepada kepala daerah karena memiliki prestasi kinerja sangat tinggi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dan di dinilai mampu mewujudkan tujuan otonomi daerah dalam mensejahterakan masyarakat, meningkatkan kualitas pelayanan publik dan meningkatkan daya saing.
Sementara yang dinilai adalah prestasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui capaian kinerja dalam peningkatan pada pelayanan urusan kesehatan, pendidikan, pekerjaan umum, perumahan, lingkungan hidup, pariwisata, pertanian baik fisik maupun non fisik dan urusan lainnya dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat sehingga mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Komitmen untuk memulai orde aparatur Pemkab Lamongan sebagai pelayan masyarakat dengan terus bekerja nyata ini ditunjukkan dengan kembali ditetapkannya Pemkab Lamongan sebagai salah satu dari hanya 10 kabupaten di Indonesia dengan kinerja terbaik pada 25 April 2016.
Penetapan Lamongan sebagai Pemkab dengan kinerja terbaik tersebut menggambarkan kinerja dari pemerintahan daerah, baik di level pengambil kebijakan maupun di level pelaksanaan kebijakan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat.
“Reformasi birokrasi dengan merubah pola dan kebiasaan lama sudah tidak bisa ditawar lagi. Pola-pola lama yang ngantor telat, ngantuk, dan pulang awal dari kantor sudah bukan eranya lagi. PNS kini harus menjadi pelayan bagi masyarakat. Mulai staf sampai pejabatnya harus menjadi pelayan bagi masyarakat, ” kata Fadeli memberi ketegasan.
Fadeli juga sudah memberi fondasi yang kuat untuk mewujudkan orde aparatur Pemkab Lamongan sebagai pelayan masyarakat dengan terus bekerja nyata tersebut di periode keduanya memimpin Lamongan.
Sejumlah urusan yang dikelola Pemkab Lamongan selama tahun 2015 bisa melampaui target yang ditetapkan. Diantaranya adalah pada urusan pekerjaan umum melalui pembangunan infrastruktur yang diarahkan pada percepatan penguatan konektivitas antar wilayah sehingga dapat mendukung tumbuhnya perekonomian daerah.
Itu ditunjukkan dengan panjang Jalan Kabupaten dalam kondisi baik yang mencapai 97,2 persen. Kemudian panjang Jalan Poros Desa Strategis dalam kondisi baik tercapai sebesar 97,23 persen, dan infrastruktur jembatan yang berkondisi baik mencapai 75 persen.
Tingginya capaian pada urusan pekerjaan umum itu berkorelasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lamongan di tahun 2015 yang melampaui pertumbuhan ekonomi Jawa Timur, bahkan Nasional sekalipun.
Berdasarkan estimasi, total nilai Pendapatan Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Lamongan pada tahun 2015 mencapai sebesar Rp. 22.377.236.004.000. Ini berarti tumbuh sebesar 6,02 persen dibanding tahun 2014. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lamongan ini di atas pertumbuhan ekonomi Propinsi Jawa Timur yang sebesar 5,44 persen, maupun angka Nasional yang sebesar 4,79 persen.
Keberhasilan pembangunan itu juga ditunjukkan dengan angka Indeks Pembangunan Manusia yang mencapai 69,42. Indeks ini menunjukkan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan dan pendidikan.
Sedangkan kinerja urusan kesehatan juga telah memenuhi target yang ditetapkan. Indikatornya, perhatian masyarakat terhadap pelayanan kesehatan ibu dan anak sangat tinggi. Kemudian terjadinya peningkatan status gizi masyarakat dan kecukupan ketersediaan obat serta penanganan pasien dengan sarana kesehatan yang tersedia.
Sementara produksi padi di tahun 2015 yang sebesar 984 ribu ton gabah kering giling, telah menjadikan Lamongan sebagai saalah satu penyangga pangan nasional. Kemudian dengan produksi ikan sebesar 121.915 ton, yang naik 4,23 persen dibanding tahun 2014, juga menjadikan Lamongan sebagai produsen ikan terbesar di Jawa Timur.
Pemerintahan yang efektif, efisien dan transparan juga diwujudkan dengan pengaplikasian sistem elektronik dalam penyusunan peraturan daerah (e Perda). Dengan sistem ini, proses penyusunannya semakin cepat, penggunaan anggaran semakin efisien dan penggunaan SDM yang semakin efektif. [yit]

Tags: