Strategi ‘Pit Stop’ Kunci Sean di Monaco

Sean Gelael

Sean Gelael

Jakarta, Bhirawa
Strategi pit stop akan dijadikan andalan bagi pebalap Indonesia yang memperkuat tim Pertamina Campos, Sean Gelael untuk meraih hasil terbaik pada seri dua kejuaraan balap GP2 di Sirkuit Monte Carlo, Monaco, 17-18 Mei.
“Strategi pit stop untuk balapan feature akan sangat krusial. Momennya harus tepat untuk menentukan kapan masuk pit. Kita tidak boleh kehilangan banyak waktu saat penggantian ban karena nantinya bisa terhambat saat masuk lintasan,” kata Sean Gelael dalam keterangannya yang diterima media di Jakarta, Selasa.
Pebalap berusia 19 tahun yang didukung penuh Jagonya Ayam KFC Indonesia ini sedikit banyak sudah mengetahui karakter lintasan balap sirkuit jalan raya Monaco itu. Sean sebelumnya pernah merasakan ketatnya persaingan pada World Series Renault 3.5 2015 dan mampu finis diurutan kedelapan.
Selain strategi pit stop, pebalap Pertamina Campos yang bertandem dengan Mitch Evans itu menegaskan jika kualifikasi juga akan menjadi kunci. Dengan hasil bagus pada kualifikasi maka akan menentukan peluang untuk meraih hasil terbaik menyusul sulitnya lintasan untuk menyalip pebalap didepannya.
“Di Sirkuit Catalunya pebalap punya kesempatan banyak menyalip mobil lain, di Monaco akan sangat sulit sekali. Ruang untuk menyalip sangat sempit. Kita juga harus konsentrasi penuh karena di sini sama sekali tidak boleh membuat kesalahan sekecil apa pun,” kata Mitch Evans.
Paling menantang dibanding sirkuit lainnya, lintasan balap di Monte Carlo memang paling menantang. Sudah menjadi pemandangan umum jika mobil pengaman atau safety car masuk lintasan atau balapan dihentikan karena adanya kecelakaan antar pebalap. Sirkuit sepanjang 3,340 kilometer ini memiliki tikungan tajam berkecepatan rendah.
Setidaknya ada tiga titik dimana para pebalap bisa menyalip pebalap lain. Pertama di tikungan Sainte Devote yang menanjak dan berikutnya di tikungan hairpin Grand Hotel yang tajam. Kesempatan lainnya yakni saat pebalap mencapai puncak kecepatan tertinggi setelah melewati terowongan jelang chicane. Namun, pebalap dituntut konsentrasi yang tinggi karena selain lintasannya sempit, permukaan trek sirkuit juga cukup bergelombang.
Yang menarik, pada balapan di Monaco, tim akan disediakan ban berkompon soft dan supersoft. Selain itu, untuk mengurangi kepadatan dan potensi kecelakaan pada babak kualifikasi untuk memperebutkan posisi start, penyelenggara GP2 membagi pebalap dalam dua grup yang setiap grup terdiri dari 11 pebalap. Grup pertama perserta dengan nomor mobil genap, sedangkan grup kedua dengan nomor mobil ganjil.
Sementara itu, dua pebalap yang juga didukung Jagonya KFC Indonesia, Philo Paz Patrick Armand dan Antonio Giovinazzi juga bertekad mendapatkan hasil yang lebih bagus di Monako. Keduanya juga akan berjuang mencari posisi yang bagus pada babak kualifikasi nanti.? ? ? Philo yang tergabung di tim Trident Racing dua pekan lalu dua kali gagal menyelesaikan lomba karena mobilnya bermasalah. Sementara Giovinazzi juga gagal mendapatkan poin setelah mendapat hukuman penurunan posisi akibat terlibat insiden dengan Raffaele Marciello di race pertama dan menabrak Sean di race kedua.
“Saya cuma berharap kali ini mobil saya tidak bermasalah lagi. Evaluasi sudah dilakukan oleh tim dan persiapan sudah bagus. Fokus pertama tentu di babak kualifikasi,” kata Philo, pebalap Indonesia yang musim lalu juga tampil di World Series Renault bersama Sean dan berhasil mendapat satu poin di Sirkuit Monaco. [ira.ant]

Tags: