Struktur Dewan Pendidikan Dinilai Tak Independen

Dewan Pendidikan SurabayaSurabaya, Bhirawa
Tidak ada yang mengejutkan dalam pemilihan Ketua Dewan Pendidikan Surabaya, Senin (29/9) kemarin. Dua jam berselang sejak pukul 13.00, rapat yang dihadiri sebelas anggota terpilih itu bulat memilih Martadi yang sejak awal diprediksi akan memimpin lembaga independen mitra Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya itu.
Keputusan ini tak urung mendapat penilaian kurang sedap dari pengurus lama. Diantaranya ialah struktur dewan pendidikan yang diprediksi tidak akan dapat berfungsi secara kritis dan independen. Oleh Mantan Ketua II Dewan Pendidikan Surabaya Isa Anshori dikatakan, orang-orang yang terpilih masuk dalam struktur pengurus adalah titipan Dindik Surabaya. Bahkan yang terpilih menjadi Ketua merupakan orang terdekat dari dindik sekaligus pansel yang memilihnya.
“Jauh-jauh hari kita sudah memprediksi, dewan pendidikan ini akan dipimpin dia (Martadi). Tidak hanya itu delapan diantara sebelas pengurus terpilih itu kan juga orang-orang dekatnya Dindik Surabaya,” kata Isa.
Isa masih menyebut proses peralihan dari pengurus lama ke pengurus baru ini merupakan cara preman yang dilakukan Dindik Surabaya untuk mengambil alih dewan pendidikan. Semua telah diatur sedemikian rupa agar sesuai dengan keinginan dinas. Karena itu dia menganggap dari awal proses hingga saat ini masih illegal.
Menanggapi hal ini, Ketua Dewan Pendidikan Surabaya Martadi memastikan proses peralihan kepengurusan tidak akan sulit. Dia akan segera menemui pengurus lama untuk meluruskan seluruh persoalan yang pernah terjadi. “Kami yakin dengan dialog dan komunikasi yang baik, semua masalah akan dapat diselesaikan,” kata dia.
Martadi mengaku, setelah membentuk struktur yang akan dilakukan adalah proses administrasi. Hal inilah yang nantinya akan melibatkan pengurus lama. Untuk itu, saat pelantikan nanti dia memastikan akan mengundang pengurus lama. Ini merupakan salah satu langkah yang dipilih untuk membangun kembali hubungan baik dengan pengurus lama. “Kami ini mendaftar dan terpilih sesuai mekanisme dan prosedur yang ada,” tutur pria yang merupakan dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini.
Dalam proses pemilihan ketua hingga struktur di bawahnya, Martadi yakin semua telah sesuai aturan dan kesepakatan bersama. Bahkan dalam menentukan siapa ketuanya, prosesnya dipilih secara aklamasi. “Semua pengurus datang dan tidak ada yang ngotot apaalagi walk out.  Sekarang seluruh perangkat struktur juga sudah dilengkapi,” kata dia.
Martadi mengaku posisi ketua tidak akan memegang seluruh peran dewan pendidikan. Sebab, struktur yang saat ini dibentuk terdiri beberapa bidang yang telah disesuaikan dengan kebutuhan. Bidang-bidang tersebut antara lain layanan, kajian, pengawasan dan informasi. Sedangkan untuk pengurus inti, sekretaris kini dijabat oleh Edi Kuntjoro dan bendahara dijabat oleh Murphin Sembiring.
Untuk menampik anggapan adanya intervensi Dindik Surabaya, dalam rapat tersebut anggota pun telah membahas kantor yang akan ditempati dewan pendidikan. Terdapat dua pilihan, tetap di dalam lingkungan Kantor Dindik Surabaya, atau keluar dari situ. “Kami juga ingin masyarakat lebih mudah mengakses dewan pendidikan tanpa susah atau sungkan. Sehingga kami harus mempertimbangkan dimana kantor yang tepat,” tutur dia. [tam]
Struktur Pengurus Dewan Pendidikan Surabaya
Ketua                          Drs. Martadi, M.Sn
Sekretaris                    Drs. Edy Kuntjoro, M. Pd.
Bendahara                   Dr.Murpin Josua Sembiring.S.E.,M.Si
Bidang Layanan          1. Dra. Lilik Nofijantie, M Pd I
2. Drs. H.S. Noor Shodiq, M.Si
Bidang Kajian             1. Ali Yusa ST
2. Yuli Poernomo
Bidang Pengawasan    1. Wahyu Kuncoro, ST, M.Medkom
2. Zulfery Yusal Koto
Bidang Informasi        1. Didik Yudhi Ranu Prasetyo, S.Psi.,M.Kes
2. Drs. Kukuh Riyanto

Tags: