Studi Tiru Proklim, Bupati Garut Kunjungi Kabupaten Probolinggo

Bupati Garut Rudy Gunawan diterima bupati Tantri di kunjungan Proklim.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Pemkab Probolinggo, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut Provinsi Jawa Barat melakukan kunjungan ke Kabupaten Probolinggo dalam rangka studi tiru Program Kampung Iklim (Proklim). Rombongan yang dipimpin oleh Bupati Garut, Rudy Gunawan ini disambut oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE.

Mendampingi Bupati Tantri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari dan segenap pejabat OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemkab Probolinggo di Pendopo Prasadja Ngesti Wibawa Kabupaten Probolinggo.

Program kerja studi tiru Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat ini bermaksud menggali pengetahuan atas keberhasilan Proklim Kabupaten Probolinggo. Dimana pada saat itu Proklim Kabupaten Probolinggo sudah memperoleh penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.

Bupati Garut Rudy Gunawan, Minggu (28/3) menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Bupati Probolinggo yang telah menerima dengan baik.

“Tentunya kami beserta rombongan berkeinginan untuk belajar ke Kabupaten Probolinggo tentang Program Kampung Iklim (Proklim) agar nantinya ekosistem di daerah kami dapat terjaga dengan baik melalui Program Kampung Iklim (Proklim),” ungkapnya.

Sementara Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE menjelaskan kegiatan ini merupakan sebagai bentuk untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang Program Kampung Iklim (Proklim) yang merupakan salah satu program Pemerintah Kabupaten Probolinggo yang telah diseriusi di tahun-tahun terakhir ini.

“Atas upaya dan kerja keras semua, Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah membuahkan hasil hingga mendapatkan penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk Program Kampung Iklim. Bahkan pada tahun 2019, saya sebagai Bupati Probolinggo mendapatkan penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai Pembina Proklim Terbaik Nasional,” katanya.

Menurut Bupati Tantri, kuncinya itu sederhana, Proklim ini bukan hanya Pemerintah Kabupaten Probolinggo yang bekerja didalamnya. “Hal yang terpenting adalah bentuk kesadaran dan gotong royong antara masyarakat, Pemerintah Desa dan lintas sektoral,” jelasnya.

Bupati Tantri menambahkan Kampung Iklim di Kabupaten Probolinggo yang meraih penghargaan Trophy Proklim Utama Tahun 2020 adalah Desa Bermi Kecamatan Krucil. Penghargaan tersebut diserahkan secara virtual oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya.

“Untuk penerima Sertifikat Proklim Utama Tahun 2020 di Kabupaten Probolinggo ada enam desa. Yakni, Desa Pegalangan Kidul Kecamatan Maron, Desa Sebaung Kecamatan Gending, Desa Watupanjang Kecamatan Krucil, Desa Krejengan Kecamatan Krejengan, Desa Gading Wetan Kecamatan Gading dan Desa Asembagus Kecamatan Kraksaan,” tuturnya.

Kampung Iklim di Kabupaten Probolinggo yang meraih penghargaan Trophy ProKlim Utama Tahun 2020 yaitu Desa Bermi Kecamatan Krucil. Penghargaan tersebut diserahkan secara virtual oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar kepada Kepala Desa Bermi.

Untuk penerima Sertifikat ProKlim Utama Tahun 2020 di Kabupaten Probolinggo sebanyak 6 desa yaitu Desa Pegalangan Kidul Kecamatan Maron, Desa Sebaung Kecamatan Gending, Desa Watupanjang Kecamatan Krucil, Desa Krejengan Kecamatan Krejengan, Desa Gading Wetan Kecamatan Gading, dan Desa Asembagus Kecamatan Kraksaan.

Program Kampung Iklim adalah program yang dikembangkan oleh KLHK. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dan seluruh pihak dalam melaksanakan aksi lokal untuk meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim dan pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Kategori ProKlim terdiri dari ProKlim Pratama, ProKlim Madya, Nominasi ProKlim Utama, dan Nominasi ProKlim Lestari. Kategori ProKlim ditetapkan berdasarkan nilai akhir ProKlim, yang merupakan hasil perhitungan nilai komponen kegiatan adaptasi, mitigasi dan dukungan keberlanjutan.

Bentuk apresiasi ProKlim yaitu piagam partisipasi yang diberikan kepada lokasi yang tercatat dalam Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI) dan memenuhi kriteria sebagai ProKlim Pratama dan Madya. Sertifikat ProKlim diberikan kepada lokasi yang memenuhi kriteria ProKlim Utama dan ProKlim Lestari, sedangkan Trophy ProKlim diberikan kepada penerima penghargaan ProKlim Utama dan Lestari.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi. Menurut Joko, kategori Proklim ditetapkan berdasarkan nilai akhir Proklim yang merupakan hasil perhitungan nilai komponen kegiatan adaptasi, mitigasi dan dukungan keberlanjutan. “Sertifikat Proklim diberikan kepada lokasi yang memenuhi kriteria Proklim Utama dan Proklim Lestari. Sementara Trophy Proklim diberikan kepada penerima penghargaan Proklim Utama dan Lestari,” jelasnya.

Joko berharap dengan adanya penghargaan Proklim ini nantinya masyarakat mampu mewujudkan dalam satu desa dengan memaksimalkan sumber daya alam yang ada. “Mudah-mudahan penghargaan ini bisa memicu motivasi ke desa-desa lainnya sehingga lingkungan hidup bisa lestari,” harapnya.

Sementara Kepala Seksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim DLH Kabupaten Probolinggo Sutopo menghimbau agar desa-desa yang belum membentuk dan melaksanakan Proklim untuk segera membentuk dan segera melaksanakan Proklim, tentunya dengan dukungan dan pembinaan semua pihak. “Dengan penghargaan Proklim ini diharapkan peran aktif masyaralat lebih meningkat terutama dalam aksi adaptasi dan mitigasi,” tambahnya.(Wap)

Tags: