Suasana DPRD Jatim Memanas

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

DPRD Jatim, Bhirawa
Menjelang pembentukan komisi dan alat kelengkapan dewan, suasana DPRD Jatim dikabarkan memanas. Ini karena partai yang memiliki suara minim dalam Pileg 2014 kemarin seperti PKS, PPP, apalagi Nasdem Hanura terancam tidak mendapatkan posisi pimpinan komisi maupun alat kelengkapan dewan. Namun tiga fraksi ini tetap ngotot dan akan segera melakukan komunikasi politik dengan sejumlah pimpinan DPRD Jatim. Sementara PKB dan PDIP sebagai partai pemenang ngotot memonopoli posisi pimpinan.
Menurut sumber resmi di lingkungan DPRD Jatim mengakui jika tiga parpol tersebut terancam ditinggal dan tidak diberi posisi pimpinan komisi maupun alat kelengkapan dewan. Alasannya karena dalam Pileg 2014 lalu ketiga parpol tersebut mendapatkan suara yang tidak terlalu signifikan untuk meraih posisi pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan. Sementara kedua posisi tersebut sangat terbatas.
“Untuk sementara parpol pemenang pemilu ngotot untuk meraih kursi pimpinan sebanyak-banyaknya sesuai dengan azas proporsional merata. Mengingat untuk mencari suara di masyarakat sangatlah berat. Maka tak heran mereka tetap meminta posisi sebanyak-banyaknya posisi pimpinan komisi khususnya dan alat kelengkapan dewan,”tegasnya yang wanti-wanti namanya disebutkan, Senin (2/9).
Diklarifikasi terpisah, Ketua DPRD Jatim sementara, A Halim Iskandar mengaku hingga saat ini pihaknya belum membahas masalah pembagian pimpinan komisi maupun alat kelengkapan dewan. Yang ada saat ini, pimpinan dewan lebih terkonsentrasi membahas Tatib DPRD Jatim. Karenanya sebelum dilakukan rapat paripurna pada Sabtu mendatang (6/9) tentang pengumuman ketua fraksi sekaligus pembentukan pansus tatib DPRD Jatim, akan digelar rapat kedua pimpinan dewan yang dihadiri oleh sejumlah ketua fraksi masing-masing.
“Untuk saat ini saya belum tahu siapa-siapa nama masing-masing ketua fraksi di dewan. Dan diharapkan pada Kamis besok (4/9) sudah ada nama dan kita akan melakukan rapat. Di sana kita akan membahas tentang Pansus Tatib Dewan. Karenanya dalam pertemuan nanti saya minta tiap fraksi mengirimkan perwakilannya untuk duduk di pansus tersebut,”tegas politisi asal PKB ini.
Selanjutnya untuk penentuan pimpinan komisi maupun alat kelengkapan dewan menunggu tatib dewan disahkan. Yang pasti pihaknya akan menggunakan azas proporsional. Artinya parpol yang memiliki suara banyak dalam Pileg 2014 memiliki peluang besar untuk mendapatkan posisi pimpinan komisi maupun alat kelengkapan dewan.
“Tapi yang pasti semua dibahas secara musyawarah mufakat. Tentunya juga tak meninggalkan azas proporsional merata. Karenanya kepada parpol yang tidak memiliki suara yang signifikan janganlah terlalu ngotot. Semuanya dapat dibahas lewat komunikasi yang baik,”tambah kakak dari Menakertrans Muhaimin Iskandar ini.
Hal senada juga dingkapkan Wakil Ketua DPRD Jatim dari Partai Gerindra, Tjujuk Soenarjo. Menurutnya hingga detik ini belum ada pembicaraan antar partai terkait posisi pimpinan komisi maupun alat kelengkapan dewan. ”Tapi selama permintaannya wajar pihaknya tidak mempermasalahkan. Tapi jika terkesan memonopoli, pihaknya akan membahas terlebih dahulu karena itu akan merugikan partai yang perolehan suaranya tidak besar,”tegasnya.
Ditambahkannya, jika partai pemenang ngotot, Koalisi Merah Putih tingkat nasional bisa diterapkan di Jatim. Jika partai Koalisi Merah Putih bersatu justru kian memberatkan partai pemenang.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jatim dari Partai Demokrat, Achamd Iskandar menegaskan Demokrat akan menampung keinginan semua fraksi di  DPRD Jatim, karena Partai Demokrat mengutamakan pemerataan, dengan begitu akan terjalin kebersamaan sehingga semua pihak bisa enjoy. ”Untuk itu Partai Demokrat tidak menginginkan terjadinya monopoli kekuasaan oleh partai pemenang. Karena itu akan berimbas buruk pada jalannya DPRD Jatim ke depan,”lanjutnya
Seperti diketahui, PKB sebagai partai pemenang menargetkan lima kursi pimpinan komisi, PDIP empat kursi, sedangkan Partai Gerindra, Demokrat dan Golkar belum menetapkan. Padahal kursi pimpinan komisi di DPRD Jatim hanya 15 kursi terdiri dari 5 kursi ketua komisi dan 10 wakil ketua. Jika partai pemenang memonopoli kekuasaan, maka dipastikan partai-partai kecil seperti PKS, PPP dan  Nasdem-Hanura terancam gigit jari. [cty]

Rate this article!
Tags: