Suciwati Tagih Ungkap Kematian Munir Dipenganugrahan HAM

1208 Komnas HAM-Munir (19)Kota Batu,Bhirawa
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membutuhkan komitmen bersama dengan semua pihak di negeri ini untuk mengungkap semua kasus pelanggaran HAM. Termasuk mengungkap aktor intelektual dalam kasus pembunuhan terhadap pahlawan HAM, alm.Munir Said Thalib. Dan kepada Munir, Komnas HAM memberikan penghargaan Anugerah HAM 2014 yang diserahkan dalam peringatan hari HAM sedunia bertempat di Omah Munir, Jl. Bukit Berbunga Kota Batu, Senin (8/12).
Wakil Ketua Komnas HAM, Ansori Sinungan mengatakan bahwa penghargaan Anugerah HAM ini baru pertama kali dikeluarkan Komnas HAM. Selain kepada Munir, Anugerah HAM juga diberikan kepada tokoh nasional, alm.Maria Ulfah Soebadio Sastrosatomo. Ia merupakan Menteri Perburuhan pertama di Indonesia yang memperjuangkan  HAM.
“Kedua tokoh ini sangat layak untuk mendapatkan apresiasi atas jasa-jasanya yang luar biasa dalam memperjuangkam HAM. Dengan pemberian penghargaan ini diharapkan warga bisa mengingat kembali dan meniru apa yang dilakukan mereka. Termasuk sebagai motivasi agar para penegak hukum yang menangani masalah Munir untuk segera menuntaskan kasus Munir,”ujar Ansori usai menyerahkan penghargaan kepada istri Munir, Suciwati, bertempat di Omah Munir, Senin (8/12).
Dalam catatan Komnas HAM, katanya, Munir merupakan tokoh muda pembela HAM yang konsisten, pekerja keras, dan pemberani dalam memperjuangkan hak para korban pelanggaran HAM. Beberapa kasus yang sempat diperjuangkan Munir antara lain, pembunuhan aktivis buruh Marsinah, kasus Timor Timur, kasus Semanggi I, Semanggi II, dan kasus Tanjung Priok.
Komnas HAM sendiri tak sembarangan untuk menentukan penerima Anugerah HAM ini. Ada proses pemilihan yang dilakukan secara bertahap oleh tim penilai independen. Di antara anggota tim penilai itu antara lain, mantan ketua MK Prof.Jimly Asshidiqi, mantan Menlu Hasan Wirajuda, dan mantan ketua MA Bagir Manan.
“Rencananya pemberian penghargaan ini akan dilakukan setiap tahun sebagi wujud apresiasi dan terima kasih kepada tokoh yang menjadi inspirasi dan panutan dalam menegakkan, menghormati, dan memajukan HAM,”tambah Ansori.
Sementara, usai menerima penghargaan untuk Munir dari Komnas HAM, Suciwati mengatakan bahwa pada dasarnya pihak keluarga tidak mengharapkan adanya penghargaan. Ia lebih mendorong kepada semua pihak terutama Komnas HAM untuk menunjukkan komitmen dan perjuangannya dalam mengungkap dan menuntaskan kasus Munir, dan kasus pelanggaran HAM yang lain.
“Saya harap seremonial pemberian penghargaan ini juga bisa dilihat oleh Presiden maupun Parlemen, agar mereka bisa berkomitmen dalam memeperjuangkam HAM. Dan saya pikir penghargaan ini baru akan berguna ketika kasus pelanggaran HAM ini telah dituntaskan,”harap Suciwati. (nas)

Keterangan Foto: Istri alm.Munir, Suciwati, diapit komisioner Komnas HAM yang memberikan penghargaan Anugerah HAM kepada Munir. [nas/bhirawa]

Tags: