Suka Rawon

Birgit Steffan

Birgit Steffan

Birgit Steffan
Tinggal hampir lima tahun di  Surabaya membuat Birgit Steffan kian fasih berbicara Bahasa Indonesia. Apalagi jabatannya selaku Direktur Wisma Jerman Surabaya menuntutnya untuk mampu berkomunikasi dengan warga setempat.
Dengan kemampuan berbahasanya ini Birgit pun mudah mencari teman lokal, tidak hanya  bisa membaur dengan kalangan ekspatriat yang tinggal di Surabaya.  “Dengan bisa berbahasa Indonesia, berteman dengan warga lokal jadi lebih mudah. Kita juga lebih bisa mengenal budaya mereka,” katanya di sela menghadiri perayaan Oktoberfest di Hotel Sheraton Surabaya akhir pekan lalu.
Tinggal cukup lama di Surabaya, alumnus Jurusan Musicology University of Bonn mengaku kepincut dengan makanan khas Tanah Air yang mudah ditemui di kota ini.  “Saya suka rawon, rendang dan soto ayam.   Saya tidak  suka masakan manis dan pedas. Dan rawon merupakan favorit saya, rasanya unik,” katanya.
Dia juga mengaku betah tinggal di Surabaya khususnya dan Indonesia pada umumnya. Baginya Indonesia memiliki daya tarik luar biasa. Keelokan alamnya dan keramahan warganya. Sayangnya tugasnya di Surabaya akan  berakhir Desember tahun ini. Dia belum tahu kemana akan melangkah setelah kontrak kerjanya habis.
“Belum ada rencana nanti seperti apa, hanya saja saya kerasan tinggal di Indonesia,” katanya.
Sebelumnya,   Birgit mengaku  tidak tahu jika takdir akan membawanya ke Indonesia dan menikah dengan pria Indonesia beberapa tahun silam.  Ceritanya saat masih berstatus mahasiswa di Jerman pada 1991, dia tertarik untuk belajar Bahasa Indonesia. Saat itu ada tujuh universitas di Jerman yang mengajarkan Bahasa Indonesia ke mahasiswanya. Usai lulus, dia bergabung di Goethe Institut untuk kawasan Asia Tenggara.
Karena tidak tahu apa-apa soal negara di Asia Tenggara, dia diskusi dengan teman-temannya yang pernah tinggal di kawasan Asia Tenggara. “Mereka menyarankan ke saya untuk pergi ke Bandung, Indonesia. Saya akhirnya bergabung di Goethe Bandung. Dan saat itu saya langsung jatuh cinta dengan Bandung dan budaya Indonesia,” katanya.
Sempat bolak-balik Jerman – Indonesia, Birgit pada akhir 2011 ditempatkan ke Surabaya. Dia menjabat Direktur Wisma Jerman Surabaya sekaligus Wakil AHK/EKONID (Kamar Dagang dan Industri Indonesia-Jerman). Wisma Jerman membangun sebuah jaringan dari para pelaku politik dan ekonomi untuk mendorong kegiatan perdagangan dan investasi. Sebagai langkah awal, pada 2012 diadakan aktivitas networking seperti business gathering – sebagai lanjutan kegiatan yang sudah menjadi tradisi di Jakarta dan juga Oktoberfest  di Surabaya.
Oktoberfest adalah perayaan yang berasal dari Bavaria, salah satu negara bagian di Jerman. Festival tersebut kemudian populer dan identik dengan bir.  Selain bir, makanan juga menjadi daya tarik.  Di antaranya aneka hidangan mulai dari ayam panggang, ikan, meatloaf dari daging sapi, berbagai jenis wurst (sosis khas Jerman), pretzel hingga beragam dessert khas Bavaria. [tis]

Rate this article!
Suka Rawon,5 / 5 ( 1votes )
Tags: