Suko Widodo: PSBB Diperpanjang, Rakyat Bisa Galau dan Frustasi

Dr Suko Widodo

Surabaya, Bhirawa
Perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo dinilai belum mampu menurunkan angka yang terpapar virus corona. Dikhawatirkan perpanjangan ini akan membawa problem baru bagi masyarakat.
Hal ini disampaikan Pakar Komunikasi Politik Unair, Suko Widodo. Menurutnya, penerapan PSBB belum bisa menekan angka kasus virus corona atau Covid-19 di Surabaya Raya dan daerah lainnya. “Ini akan membuat rakyat makin galau, dan lama-lama bisa frustasi,” Senin (11/5).
Suko menambahkan, kalau ini tidak terjaga psikis massa bisa menyebabkan kepanikan. “Dampak sosial yang tidak bagus bagi usaha pencegahan. Nanti bisa timbul sikap warga melawan peraturan,” terangnya.
Situasi psikis seperti itu, lanjut Suko, pastilah tidak kondusif dalam upaya bersama-sama mencegah penularan Covid-19. Apalagi jika terjadi kesimpangsiuran dan overload informasi, bisa-bisa terjadi kepanikan massa.
“Bukan hanya soal cara memenuhi kebutuhan kesehatan fisik saja. Bukan pola soal cara beradaptasi terhadap aktivitas privat dan sosialnya. Tetapi juga kebutuhan psikis lainya perlu dipikirkan, agar tetap terjaga kualitas emosi jiwa masyarakat,” paparnya.
Suko membeberkan sebelum diketemukan vaksin pencegah covid-19, PSBB dan protokol kesehatan untuk mencegahnya, penerapannya tidak masimal. Sebagaimana laporan survey Lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA di 18 wilayah PSBB.
“Artinya, belum ada satu pun kawasan PSBB yang jumlah orang terpapar menurun secara drastis setelah PSBB,” jelasnya. Perpanjangan PSBB inilah, tegas Suko, bakal membuat masyarakat semakin galau. Kesabaran dan kebertahanan mental orang mulai memudar karena harus menjalankan protap kesehatan. “Bakal banyak yang frustasi tentunya, kan, karena aktivitasnya semakin terbatas,” katanya.
Oleh karenanya, Suko menyarankan membuat tim pendampingan warga. Hal ini karena jumlah gugus tugas yang terbatas. “Tim Pendamping ini sebagai penjangkarnya gugus tugas. Dikasih otoritas dan dilatih secara masif dan cepat,” pungkasnya.
Perlu diketahui, PSBB untuk wilayah Surabaya Raya (Kota Surabaya, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Sidoarjo) diputuskan untuk diperpanjang selama 14 hari lagi. PSBB gelombang kedua dimulai 12 Mei hingga 25 Mei 2020.
Keputusan perpanjangan PSBB ini adalah kesepakatan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama tiga kepala daerah Surabaya Raya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (9/5/2020). [geh]

Tags: