Sukses Berangkat dari Keprihatinan Melihat Lingkungan Kampus

Arsyad Bunyanuddin bersama tim ketika berhasil meraih juara I Industrial Design Exhibition (IDE).

Arsyad Bunyanuddin bersama tim ketika berhasil meraih juara I Industrial Design Exhibition (IDE).

WCR, Pembuang Sampah Otomatis Karya Mahasiswa ITS
Kota Surabaya, Bhirawa
Kesadaran untuk menjaga lingkungan agaknya masih menjadi persoalan serius di masyarakat. Itulah mengapa, banyak tempat yang beralih fungsi menjadi pembuangan sampah. Termasuk sungai yang seharusnya menjadi saluran air paling penting hingga ke muara.
Ada keprihatinan mendalam dalam diri tiga mahasiswa Fakultas Teknologi Industri ITS terkait sampah ini. Mereka adalah Arsyad Bunyanuddin, Diah Kusumastuti dan Rada Febbyandani. Dari keprihatinannya tersebut, mereka pun berinisiatif menciptakan Water Crap Remover (WCR). Sebuah alat yang selanjutnya dapat digunakan untuk membersihkan kolam secara otomatis.
Tidak jauh-jauh, kegelisahan melihat kondisi lingkungan itu juga dirasakannya ketika mengetahui danau di ITS yang kurang terawat. “Danau di ITS kurang sedap dipandang mata. Tentu saja ini karena kesadaran masyarakat kampus yang masih rendah terhadap sampah. Jadi banyak sampah yang menggenang di atasnya,” ungkap Arsyad miris kemarin.
WCR yang dibuatnya pun diharapkan bisa menjadi solusi soal itu. Arsyad menjelaskan, alat yang dibuatnya mampu mendeteksi sampah yang jatuh ke permukaan kolam dengan menggunakan sensor inframerah. “Sensor infra merah ini selanjutnya dikonversikan menjadi sinyal untuk memberi perintah alat swiper atau penyapu,” jelasnya.
Pada satu WCR, ada tiga swiper yang menempel untuk menyapu setiap sampah di kolam. Swiper utama berada di tengah berfungsi untuk menyapu atau mengarahkan sampah ke swiper lain yang ada di sudut alat. Dua swiper di sudut inilah yang selanjutnya berfungsi mengarahkan sampah menuju swiper pembuang.
“Swiper pembuang ini nantinya yang akan mengangkat sampah lalu membuang ke luar kolam secara otomatis. Dengan begitu sampah akan terkumpul di tepi kolam dan mudah diambil untuk dibersihkan,” ujar mahasiswa angkatan 2014 ini.
Bukan hanya untuk kolam. Secara umum, Arsyad mengaku alat ini juga dapat berfungsi untuk membersihkan sampah di sungai.
Atas karyanya itu, Arsyad bisa berbangga karena berhasil sukses dalam ajang Industrial Design Exhibition (IDE) 2015 yang digelar pertengahan Desember lalu. Ketiganya sukses menyabet juara I dalam kategori Otomasi Industri (OTI). “Bangga bisa memberi manfaat sekaligus berprestasi seperti ini,” lanjut dia.
Diah Kusumastuti menambahkan meski cara kerja alat buatannya itu tergolong sangat sederhana, namun justru meyakini itu sebagai keunggulan WCR. Bahkan dia berencana untuk mematenkan alatnya sebelum dikomersilkan nantinya. Meski demikian, dia tidak menampik jika alatnya masih perlu penyempurnaan. Khususnya beberapa komponen yang diakuinya masih belum berfungsi maksimal. “Ini karena keterbatasan dana saat perancangan alat dimulai. Tapi kami tetap akan berusaha mengembangkan alat ini agar siap dikomersilkan,” pungkasnya optimistis. [Adit Hananta Utama]

Tags: