Sukses Jalankan Sembilan Program, 72 Proposal Mahasiswa ITS Lolos PKM

Surabaya, Bhirawa
Langkah strategis dalam menyiapkan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) telah dibuktikan Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Terbukti, tahun ini sebanyak 72 proposal sukses mendapat pendanaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diadakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan total insentif senilai Rp 375,5 juta rupiah.
Kepala Subdirektorat Pengembangan Kewirausahaan dan Karir Direktorat Kemahasiswaan ITS Ir Arief Abdurrakhman ST MT menuturkan suksesnya 72 proposal PKM yang lolos dalam Belmawa Dikti tak lepas dari beberapa langkah dan strategi yang disiapkan sebelumnya. Terhitung ada sembilan program yang dijalankan oleh tim nya.
“Sembilan program yang disusun meliputi integrasi dan pembagian tugas antar semua pemangku kepentingan di ITS, mulai dari Laboratorium, Pusat Riset dan Inovasi, Fakultas, Departemen, Guru Besar, Dosen hingga para Mahasiswa sendiri,” jabarnya.
Salah satu bentuk dari program tersebut ialah dibentuknya tim pendamping PKM yang terdiri dari mahasiswa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penalaran, alumni Pimnas dan juga tim riset dan teknologi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS.
“Tim yang dikenal sebagai Ksatria Sepuluh Nopember ini merupakan garda terdepan, dari mahasiswa dan untuk mahasiswa,” jelas Arief.
Tak hanya itu, pihaknya juga membentuk Kopasus ITS beranggotakan dosen yang memiliki keunggulan dalam bidang riset, sehingga memungkinkan terjadinya sharing topik unggulan dari penelitian masing-masing dosen.
“Kami juga menyiapkan buku panduan serta teknis pelaksanaan PKM hingga Pimnas nanti. Langkah berikutnya adalah dilaksanakannya workshop bersama juri nasional dan juga Sistem Informasi Manajemen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (SIM Belmawa) ITS,” jabarnya.
Lebih lanjut, terang Arief, ITS juga memberikan poin Key Performance Indicator (KPI) dan insentif khusus bagi dosen serta mahasiswa yang berkontribusi dalam PKM.
“Harapannya, hal tersebut dapat menjadi stimulus yang memotivasi totalitas dari tim,” imbuh dosen Departemen Teknik Instrumentasi Fakultas Vokasi ITS ini.
Terkait pelaksanaan PKM di masa pandemi ini, Arief menyampaikan, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi lantaran adanya perubahan pelaksanaan kegiatan. Di mana seluruh kegiatan PKM harus dilaksanakan secara daring dan waktu pengerjaan yang terbatas sampai September nanti.
“Lokasi mahasiswa juga tersebar di seluruh Indonesia, oleh karena itu kita harus adaptif dan terus meningkatkan komunikasi serta kerjasama,” kata dosen kelahiran 1987 tersebut.
Menanggapi pencapaian ITS tahun ini, Arief mengaku pihaknya merasa bersyukur dan menegaskan bahwa akan terus mengoptimalkan prestasi yang telah diraih ITS ini. Untuk itu dibutuhkan sinergi, kolaborasi, dan kontribusi dari semua elemen dan stakeholder di ITS untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan PKM.
“Perjuangan kita belum selesai, karena penentuannya adalah saat Pimnas nanti,” tambah dia.
Akademisi yang tergabung dalam Laboratorium Instrumentasi Industri ini juga berharap PKM ini dapat membentuk budaya berpikir ilmiah di lingkungan institut dan menjadi bentuk kontribusi nyata kepada masyarakat.
“Semoga totalitas pemikiran, waktu, tenaga maupun materi yang kita berikan ini dapat membawa dampak positif ke depannya,” pungkasnya.
Sementara untuk 72 judul yang lolos tahap pendanaan tersebut, 39 judul berasal dari PKM Penelitian Eksakta (PKMPE), disusul 16 judul dari PKM Karsa Cipta (PKMKC), 12 judul PKM Kewirausahaan (PKMK), tiga judul PKM Penelitian Sosial Humaniora (PKMPSH) dan dua judul PKM Pengabdian Masyarakat (PKMM). [ina]

Tags: