Sukseskan event Literasi, Dorong Hadirkan Idola Remaja

Sukseskan event Literasi, Dorong Hadirkan Idola Remaja

DPRD Surabaya,Bhirawa
Komisi A DPRD Surabaya mengapresiasi pelaksanaan event Literasi yang setiap tahun digelar Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kota Surabaya, salah satunya adalah Gerakan Mendongeng dan Menulis 1.000 (Gendis Sewu).

Dalam hearing dengan Komisi A secara Daring, Kadispusip Surabaya, Musdiq menyebut Gendis Sewu adalah program untuk memunculkan 1.000 penulis dan 1.000 pendongeng baru terutama dari kalangan anak-anak.

“Asumsinyaanak-anak yang suka menulis juga suka membaca,” terangnya dalam hearing. Lebih lanjut Musdiq menerangkan salah satu tantangan dalam meningkatkan Budaya Literasi adalah teknologi. Untuk itu, menurutnya perlu dikembangkan bagaimana melek teknologi juga melek literasi.

“Kita tidak menghindari teknologi, justru bagaimana membangun minat membaca, menulis dan mendongeng inipun dengan pendekatan teknologi multimedia,’ ujarnya.

Anggota Komisi A, Fatkhur Rohman menanggapinya menyebut jangan sampai karena tidak ada alternatif berbasis digital, justru anak-anak akan terjebak kepada tayangan-tayangan yang tidak mendidik dan kurang bermanfaat bagi tumbuh kembang mereka.

Untuk itu terkait peningkatan literasi di Surabaya terkait juga dengan penyelenggaraan event Literasi Gendis Sewu, Fatkhur mengusulkan untuk menarik minat adik-adik remaja dalam program peningkatan minat baca, menulis, mendongeng atau bahkan multimedia, Pemkot bisa memfasilitasi untuk menghadirkan seorang idola untuk menjadi nara sumber.

“Ingat, psikologi anak-anak itu akan leboh termotivasi jk penyampainya adalah idola yg sdh sukses di bidangnya,” ujar legislator yang pernah jadi dosen IT ini.

Terkait hal ini Kadispusip Musdiq, secara umum setuju dengan usulan menghadirkan idola untuk menambah semangat adik adik remaja dalam mengikuti program di even-even literasi.

“Faktanya, sejak 2019, peserta yang mengikuti program di even literasi ini 1200 an anak penulis dan pendongeng. Ini luar biasa, dan bibit-bibit itu bahkan sudah muncul sejak SD”, kata Musdiq.

Terkait peningkatan literasi secara umum, Fatkhur mengusulkan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan bisa sinergi dengan bagian Humas pemkot agar content-content menarik terkait ekplorasi tulisan dan dongeng adik-adik remaja kita yang menceritakan seluk beluk kota Surabaya, bisa menjadi program promosi kota surabaya lewat Humas Pemkot.

“Akan lebih bagus lahi jika bisa dituangkan dalam channel youtube dan ditambahkan terjemahan bahasa inggris, sehingga bisa menjadi konsumsi level internasional,” terang Fatkhur.

Selain itu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, lanjutnya bisa juga sinergi dg bagian kerja sama Pemkot agar content-content event manulis dan mendongeng bisa menjadi salah satu bahan promo Surabaya yang bisa dishare ke kota-kota sister city, terutama yang grade A, mengingat ini masih dalam masa pandemi yang semua komunikasi beralih ke digital.

Terakhir Fatkhur mendorong agar Pemkot juga bisa memfasilitasi adik-adik remaja yang cinta akan menulis dan mendongeng ini bisa mengikuti even-even yang tidak hanya terkait promosi kota tapi juga yang bersifat komersil.

“Mungkin di masa depan, ini akan menjadi pekerjaan mereka secara profesional bagi mereka,” tutupnya. [gat]

Tags: