Sukseskan Ijen Geopark, Disparpora Libatkan 14 PT di Tapal Kuda

Dalam FGD ini, Disparpora Bondowoso melibatkan 14 Perguruan tinggi di Tapal Kuda untuk sukseskan Ijen Geopark. [ihsan kholil]

Bondowoso, Bhirawa
Dalam mensukseskan Ijen Geopark, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disparpora) Kabupaten Bondowoso, menggandeng 14 Perguruan Tinggi (PT) di Tapal Kuda dengan menggelar FGD di Aula Disparpora setempat, Rabu (17/2) kemarin.
PT yang dilibatkan, yakni diantaranya Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Probolinggo, UT Jember, Universitas Abdurrahman Saleh Situbondo, Unej Kampus Cabang Bondowoso, STAI At-Taqwa Bondowoso, Universitas Bondowoso (Unibo), dan sejumlah PT yang lain.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Disparpora Bondowoso, Arif Setyo Raharjo SST, pihaknya sengaja melibatkan PT di Tapal Kuda (Probolinggo, Situbondo, Jember, dan Bodowoso) untuk mendukung Ijen Geopark.
“Pointnya adalah kesepakatan, penelitian dan pengabdian masyarakat PT nanti akan lokus dan fokusnya disepakati di delineasi Ijen Geopark,” kata Arif saat dikonfirmasi.
Arif menjelaskan, pihaknya dengan beberapa PT ini juga menyamakan persepsi, Ijen Geopark tidak hanya tentang Bondowoso, tetapi tentang penguatan kawasan Tapal Kuda. Jadi pihaknya ingin memberikan sumbangsih jika Ijen Geopark ditetapkan sebagai Geopark Nasional menuju UNESCO untuk Internasional.
“Selayaknya memberikan sumbangsih juga secara nasional. Sehingga diharapkan pihak PT bersepakat setelah ini ada tindak lanjut dari sisi teknis penelitian dan pengabdian masyarakat,” terangnya.
Arif menegaskan, pihaknya sengaja melibatkan 14 PT di Tapal Kuda. Nantinya akan ditindaklanjuti dengan melakukan perjanjian kerja sama. ”Nanti juga akan ada perjanjian kerja sama. Nanti penelitian misalnya terkait dampak kunjungan wisata, lama wisatawan tinggal dan perputaran uang. Serta sejumlah aspek yang lain,” jelasnya.
Tak hanya itu, Arif menegaskan, porsinya nanti disesuaikan dengan masing – masing PT. Ada yang ekonomi, pemberdayaan, produk, kesehatan dan sebagainya. Dan Progres Ijen Geopark sekarang lagi assessment administrasi atau dosier. Semoga dalam waktu dekat verifikasi segera selesai.
Sementara itu, Rektor Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton Probolinggo, KH Abdul Hamid Wahid MAg menyampaikan, salah satu yang menjadi masukan para akademisi adalah, program ini harus melibatkan masyarakat melalui pengembangan ekonomi kreatif (Ekraf). Salah satunya yakni aspek ekonomi kreatif sebagai penunjang pariwisata merata dan meluas.
“Pariwisata ini elitis dan hanya segelintir yang bisa merasakan manfaatnya. Tapi ekonomi kreatif itu meluas. Makanya masyarakat harus ambil ancang – ancang untuk ikut berpartisipasi,” katanya saat dikonfirmasi usai FGD.
Kiai Hamid menenegaskan, masyarakat khususnya di area yang menjadi delineasi Ijen Geopark tidak boleh hanya menjadi penonton. Karena gula ada nanti, semutnya berdatangan. Jangan sampai ribut belakangan. Jauh sebelum ini, diciptakan gula bareng – mareng. ”Kita menjadi bagai semut yang memang sudah siap sejak awal,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kiai Hamid menerangkan, keterbukaan mindset masyarakat menjadi sangat penting. Yakni bisa menerima dan melayani tamu dalam perbedaan seperti apa pun.
“Tentu juga kesigapan kita dalam mengambil bagian, kompetensi apa yang bisa diperankan,” terangnya. [san]

Tags: