Sulap Polo Pendem Jadi Pantai Teluk Ijo, Biro Kesra Sabet Juara Pertama

Ketua DWP Setdaprov Jatim Dra Hj Chaerani Yuliaty Akhmad Sukardi saat melihat lampion yang ditampilkan Biro Humas dan Protokol Setdaprov Jatim di Ruang Binaloka, Rabu (2/9).

Ketua DWP Setdaprov Jatim Dra Hj Chaerani Yuliaty Akhmad Sukardi saat melihat lampion yang ditampilkan Biro Humas dan Protokol Setdaprov Jatim di Ruang Binaloka, Rabu (2/9).

Serunya Peringatan HUT RI Ala Pejabat Pemprov
Surabaya, Bhirawa
Banyak cara yang dapat dilakukan masyarakat untuk memeriahkan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI. Salah satunya dengan menggelar lomba-lomba yang unik nan menarik, seperti yang diikuti para pejabat di lingkungan Pemprov Jatim ini.
Jika biasanya para pejabat khususnya para kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang berkantor di lingkungan Kantor Gubernur Jatim harus berkutat dengan pekerjaan yang menumpuk, kali ini mereka harus mampu bekerjasama dengan anak buahnya. Namun bukan untuk membuat program peningkatan kesejahteraan rakyat, tapi untuk membuat lampion yang mengandung nilai sejarah kemerdekaan negeri.
Digelar di ruang rapat Binaloka Adhikara Kantor Gubernur Jatim, Rabu (2/9), para kepala SKPD yang terjun langsung mengikuti lomba itu yakni Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdaprov Jatim Hizbul Wathon, Kepala Biro Humas dan Protokol Setdaprov Jatim Supratomo, Kepala Biro Umum Setdaprov Jatim Riang Sudarmanto dan Sekretaris DP Korpri Provinsi Jatim Boedi Prijo Suprayitno.
Tak hanya lomba membuat lampion, para istri-istri pejabat yang tergabung dalam Dharma Wanita Persatuan (DWP) pun mengikuti lomba yang sama. Tapi mereka membuat kreasi  dari polo pendem menjadi wisata laut nusantara yang esksotis.
Ketua Dewan Juri Lomba Lampion  Totok Priyo Leksono mengatakan, tidak mengherankan Jatim pertumbuhan ekonomi bagus karena pejabatnya bukan hanya pintar tapi  juga punya keterampilan khususnya dalam bidang kesenian.
“Hasil kreasi para pejabat dalam membuat lampion bagus-bagus dan aneka rupa dengan inovasi masing-masing. Ada yang bentuk bangunan bersejarah, ada yang berkaitan HUT ke-70 Proklamasi Kemerdekaan RI, atau ikon Surabaya,” katanya.
Menurut dia, konsep pendidikan tidak hanya sekadar pintar, karena orang yang pintar hanya di otak saja. Kalau tangannya tidak terampil, tidak akan menjadi apa-apa. Pemprov bukan hanya pejabat yang hanya pintar, tapi merangsang kreativitas, tangannya menjadi terampil, apalagi hasil lomba banyak yang bagus dan bisa dikembangkan menjadi industri.
“Sebaiknya tidak berhenti hanya di lomba. Hasilnya bisa ditawarkan ke katering, nilainya luar biasa, karena nilai karya seni itu tidak bisa dinilai dengan harga pokok,” kata lelaki yang sehari-hari menjadi dosen seni rupa Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) ini.
Setelah dilakukan penilaian tim juri yang terdiri dari tiga orang yaitu Ketua DWP Setdaprov Jatim Dra Hj Chaerani Yuliaty Akhmad Sukardi, dan Totok Priyo Leksono, serta Bagus Supomo dari Surabaya Hotel School, panitia akhirnya menetapkan Biro Kesra sebagai juara pertama. Disusul Biro Umum mendapat juara dua, Bappeda Jatim sebagai juara tiga dan Biro Administrasi Pembangunan sebagai juara harapan satu.
Sementara lomba merangkai kue tradisional dengan bahan baku polo pendem yang dinilai keindahan, kreativitas dan tingkat kesulitan lebih tinggi, serta penyajian bagus. Selain itu  bahan baku yang digunakan lebih banyak polo pendemnya daripada bahan lainnya. Keluar sebagai juara I, II dan III adalah Biro Kesra, Biro Humas dan Protokol, Biro Kerjasama, dan juara harapan Biro Umum.
Saat membuka acara lomba, Sekdaprov Jatim Dr H Akhmad Sukardi MM mengatakan, lomba ini tidak hanya sekadar mencari kemenangan semata. “Kita harus pandai memanfaatkan suatu bahan yang semula tidak atau kurang  bermanfaat, menjadi lebih bermanfaat, yang semula rusak menjadi baik, dan yang semula kurang bernilai dengan sentuhan seni akan mempunyai nilai lebih,” katanya.
Menurut Sukardi, sebagai aparatur harus memiliki keterampilan, baik dalam bersikap, bertutur kata, dan keterampilan di bidang teknologi. Apalagi kalau mau pensiun, keterampilan ini bisa menjadi bekal  dalam mengisi hari tua.
“Lomba ini memiliki nilai kreativitas dan estetika yang tinggi dalam merangkai dan mengolah, maka kedua lomba ini diperlukan keterampilan khusus, perlu belajar dan berlatih,”  ujarnya.
Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Kesra Setdaprov Jatim Drs H Hizbul Wathon MM, mengaku sangat bersyukur karena biro yang dipimpinnya meraih juara pertama di dua lomba sekaligus. Semua itu berkat kerjasama semua pihak khususnya anak buahnya.
“Saya hanya manut pada perintah atasan, karena lomba ini diperuntukkan kepala SKPD ya saya ikut terjun langsung. Dan hasilnya Alhamdulillah Biro Kesra dapat juara pertama dari kategori lomba pembuatan lampion dan kreasi pantai dari polo pendem,” pungkasnya. [Zainal Ibad]

Tags: